Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 301-320



Bab 301 Adik sepupu salah paham

“Baik!” Yansen mengangguk!

Dan pada saat Yansen hendak mencari bengkel untuk memperbaiki mobilnya, dia melihat sebuah Mercedes Benz C Cla** berwarna merah yang sedang mengikuti mereka!

“Tuan Dave, ada masalah…‘

Yansen berkata sambil melirik ke kaca spion.

Dave menoleh ke belakang dari mobilnya lalu bergegas membalikkan kepalanya lagi: “Kemudikan mobil ke tempat yang lebih terpencil, ada terlalu banyak orang di jalan raya!”

Yansen segera mengubah arahnya menuju pinggiran Kota Namae dan mobil Mercedes merah itu juga buru–buru mengikuti!

Yuki menyadari ada mobil yang mengikuti mereka, raut wajahnya seketika menjadi muram dan tubuhnya gemetaran!

Dave melingkarkan tangannya pada bahu Yuki untuk menenangkannya: “Jangan khawatir, tidak akan ada masalah!”

Tidak lama kemudian mobil Dave melaju ke sebuah daerah terpelosok, dan Yansen

memberhentikan mobilnya, dan mobil Mercedes Benz merah itu juga segera mengerem dan berhenti di belakangnya!

Dave dan yang lainnya turun dari mobil, karena Yuki takut, Dave terus melingkarkan tangannya di bahu Yuki, dan memeluknya.

Pada saat itu seorang gadis turun dari kursi pengemudi mobil Mercedes Benz merah itu, gadis itu berambut pendek dan memiliki fitur wajah yang halus dan wajahnya terlihat bulat seperti boneka!

Pada saat gadis itu turun dari mobil, Dave dan Yansen tercengang, gadis ini dilihat dari sisi mana pun tidak terlihat seperti seorang pembunuh!

Gadis itu mengeluarkan sebuah linggis dan menatap Dave serta Yansen dengan tatapan mengerikan.

“Siapa kalian, cepat lepaskan kakak sepupuku, saya sudah melapor polisi…”

Gadis itu menggunakan linggisnya untuk menunjuk Dave namun tangannya sangat gemetaran!

Dave dan Yansen kembali tercengang, dan tanpa sadar menoleh ke arah Yuki, namun saat ini Yuki sudah berlinang air mata dan dia sangat bersemangat hingga tidak bisa berkata–kata,

“Yuri, kamu sudah setinggi ini, saya bahkan tidak mengenalimu lagi!”

Yuki berkata sambil berlari ke arah gadis itu, dan memeluk gadis itu!

Seketika gadis itu tercengang, dia menatap Dave lalu menatap Yuki dan sedikit bingung!

“Kak Yuki, kamu…..kamu bukan diculik oleh dua bajingan ini?”

Tanya gadis itu.

“Diculik?” Yuki tercengang lalu tertawa terbahak–bahak: “Diculik apanya, dua orang ini adalah temanku, sini saya kenalkan!”

Yuki menarik gadis itu kehadapan Dave: “Ini adalah adik sepupuku Yuri Yoshida, lalu dua orang ini namanya Dave dan Yansen!”

“Halo!” Dave mengulurkan tangannya dengan ramah!

Wajah Yuri memerah karena malu, dan dia terlihat canggung saat menjabat tangan Dave: “Maaf, saya kira kalian adalah orang jahat!”

Ternyata Yuri kebetulan melihat Dave dan yang lainnya, dan Yuki yang naik ke mobilnya, saat itu Dave melingkarkan tangannya pada pundak Yuki, dan raut wajah Yuki terlihat jelek, ditambah bemper belakang mobil Dave yang hancur membuat Yuri mengira kalau Yuki diculik!

Jadi dia mengemudi sambil menghubungi polisi, namun ternyata hanya kesalahpahaman!

“Ya sudah, kesalahpahamannya juga sudah diselesaikan, tadi kami bahkan mengira kamu adalah orang jahat, mengagetkanku saja!”

Yuki berkata dengan wajah senang.

“Kak Yuki, apa yang terjadi dengan mobil kalian? Dan kenapa kalian datang ke Kota Namae?”

Yuri bertanya dengan wajah bingung.

“Kami datang untuk membeli bahan obat, mengenai masalah mobil terlalu panjang kalau mau diceritakan, nanti saya akan menceritakannya padamu pelan–pelan!”

Yuki tidak ingin memberitahu Yuri terlalu banyak dan tidak ingin dia tahu terlalu banyak, karena tahu terlalu banyak juga tidak akan mendatangkan hal baik untuknya!

“Kalau begitu naik mobilku saja, kebetulan kakakku juga sedang menungguku untuk makan bersama, kalau dia tahu kamu ada disini pasti akan sangat senang!”

Yuri tidak banyak bertanya dan menarik Yuki naik ke mobilnya!

Dave yang melihat ini berkata pada Yansen: “Kamu pergilah dan perbaiki mobilnya, nanti saya akan menghubungimu lagi!”

Yansen mengangguk dan melaju pergi, sedangkan Dave ikut masuk ke mobil Yuri dan duduk di kursi penumpang baris belakang!

Yuri dan Yuki sudah bertahun–tahun tidak berteinu, jadi kedua orang itu mengobrol tanpa henti!

“Kak Yuki, pacarmu ini Tuan Muda dari perusahaan apa?”

Tanya Yuri.

“Dia bukan pacarku!” Yuki menggelengkan kepalanya.

“Sudahlah akui saja, saya sudah tahu kok, kalau dia bukan pacarmu kamu tidak mungkin duduk bersama dengannya dan membiarkannya memelukmu kan? Apa kamu datang kemari diam–diam tanpa sepengetahuan paman?”

Yuri tersenyum jahil pada Yuki.

“Tidak, ayahku tahu kami sedang di Kota Namae!” Yuki bergegas menjelaskan.

Bisa–bisa Yuri menganggap Yuki sedang kawin lari dan segera menelpon Juan!

“Kak tampan, kamu Tuan Muda dari perusahaan apa? Kalau Kak Yuki bisa menyukaimu berarti kamu bukan bocah biasa!”

Saat ini Yuri tidak lagi takut dan bertanya pada Dave dengan raut wajah mempermainkan.

Dave tersenyum santai: “Saya bukan Tuan Muda dari perusahaan mana pun, saat ini saya seorang pengangguran yang dinafkahi oleh kakak sepupumu, bahkan bajuku pun dibelikan olehnya!”

Setelan jas yang dikenakan oleh Dave memang dibelikan oleh Yuki!

“Brondong?” Yuri tercengang, dan kata brondong terlontar begitu saja dari mulutnya!

“Yuri, jangan bicara sembarangan!” Yuki segera memelototi Yuri, dan menatap Dave dengan tatapan bersalah: “Dave, adik sepupuku memang memiliki sifat seperti ini, kamu jangan mengambil hati ya!”

Dave tersenyum : “Sifat seperti ini tidak buruk kok, saya suka!”

“Tidak ada gunanya menyukaiku, saya adalah sepupu iparmu!” Yuri kembali berkata dengan nada jahil.

Dave tersenyum tak berdaya, meskipun perkataan Yuri menyakiti perasaan orang, tapi sifatnya yang lurus, hatinya yang baik sedikit mirip dengan Yuki!

Mobil Yuri melaju kencang hingga di depan sebuah restoran barat, dia menghentikan mobilnya dan membawa Dave dan Yuki masuk ke dalam!

Di meja dekat sudut ruangan, seorang wanita dengan rambut bergelombang dengan kacamata

hitam yang digantung di depan dadanya, sedang menatap ponselnya dengan serius dan. menunjukkan pesona seorang wanita profesional!

“Kak, coba lihat siapa yang datang!”

Yuri berjalan ke hadapan wanita itu dan berkata dengan bersemangat.

Wanita itu mengangkat kepalanya dan tercengang, sedangkan Yuki segera berteriak dengan semangat : “Kak Yumi, apakah kamu masih mengenaliku?”

“Yuki, kenapa kamu datang ke Kota Namae? Cepat duduk!”

Yumi bergegas bangkit berdiri dan bertanya dengan semangat.

“Saya dan temanku datang ke Kota Namae untuk membeli bahan obat!”

Yuki berkata sambil duduk disamping Yumi.

Saat itu, Yumi baru menyadari kehadiran Dave, dia menilainya sekilas lalu mengangguk dan mengulurkan tangannya: “Nama saya Yumi Yoshida, saya adalah kakak sepupunya Yuki!”

“Nama saya Dave, temannya Yuki!”

Dave segera menjabat tangan Yumi!

Setelah duduk, Yumi menatap Yuki sambil tersenyum dan berkata dengan suara kecil: “Yuki, Tuan Muda dari keluarga mana ini? Tampak energik, lumayan!”

“Kak, jangan tanyakan lagi, saya beritahu.

Yuri menarik Yumi dan berbisik di telinganya, entah apa yang dia katakan!

Entah apa yang dikatakan oleh Yuri, namun setelah itu raut wajah Yumi menjadi muram dan tatapannya pada Dave seketika berubah!

“Yuki, kamu harus hati–hati saat memilih pacar, dengan statusmu saat ini saya yakin banyak pria yang mengejarmu, kamu juga masih muda oleh karena itu buka matamu, jangan sampai tertipu. oleh orang, kalau sudah menikah menyesal pun tidak ada gunanya!”

Yumi berkata sambil menatap Yuki, tapi ucapan itu sangat jelas ditujukan pada Dave!

“Kak Yumi, kamu salah paham, sebenarnya….”

“Tidak perlu dijelaskan lagi, saya sudah mengerti, saya juga pernah berada di masa–masa sepertimu!”

Tidak menunggu Yuki menyelesaikan perkataannya, Yumi langsung menyela, lalu berkata pada Dave: “Kamu punya kaki dan tangan tapi tidak mau bekerja, apakah dinafkahi oleh wanita sangat enak?”

Bab 303 Putra dari Teras Obat

Melihat Yumi yang tiba–tiba menentangnya, Dave terlihat putus asa dan tidak tahu bagaimana menjawabnya!

“Yumi, siapa yang dinafkahi oleh wanita? Di zaman seperti ini masih ada pria yang dinafkahi oleh wanita?”

Saat itu, seorang pria tampan dengan tinggi 1,8m berjalan menghampiri.

“Kak Ted, kenapa kamu baru datang? Kamu selalu terlambat!”

Yuri seketika tersenyum saat melihat pria itu.

“Tadi ada urusan bisnis yang harus dibicarakan, jadinya terlambat, seperti biasa, karena saya datang terlambat hari ini saya yang akan membayar, pesan saja sesuka kalian!”

Pria itu berkata sambil tersenyum lalu melirik Yuki sekilas.

“Ini adalah kakak sepupuku, Yuki, dan ini adalah pacarnya Dave….”

Yuri memperkenalkan mereka pada pria itu!

“Nama saya Ted Irawan, pacarnya Yumi!”

Ted mengulurkan tangannya dan berjabat tangan dengan Yuki serta Dave!

Yuri merelakan tempat duduknya agar Ted bisa duduk disamping Yumi!

“Apa yang sedang kalian bicarakan tadi? Sampai membahas masalah dinafkahi oleh wanita!” Setelah duduk, Ted bertanya pada Yumi.

“Hanya bicara asal, adik sepupuku ini merupakan putri dari orang terkaya di Kota Surau, dan malah mendapatkan seorang pacar yang malas dan pengangguran, tidak memiliki pekerjaan, bahkan pakaiannya juga harus dibelikan oleh adik sepupuku, bukankah ini namanya dinafkahi oleh wanita?”

Yumi berkata sambil menghela nafas, dan di wajahnya terlihat semacam kebencian!

Raut wajah Dave juga mulai berubah, meskipun Yumi melakukannya demi kebaikan Yuki, tapi dia berulang kali mencemooh dirinya dan membuat Dave mulai marah!

Ted menyadari perubahan ekspresi Dave, dan berkata pada Yumi: “Kamu tidak boleh berkata seperti itu, di dunia ini mana ada begitu banyak pasangan serasi, menurutku saudara Dave ini juga luar biasa, asalkan punya kemampuan dan mau berusaha, bisa saja suatu hari nanti keadaan akan berbalik, oleh karena itu tidak boleh memandang rendah orang lain!”

Setelah selesai berkata, Ted menatap Dave dengan tatapan bersalah dan menundukkan kepalanya

: “Saudara Dave, jangan diambil hati ya, kakak beradik ini memang suka berbicara blak–blakan dan mudah menyinggung perasaan orang!”

“Iya, saya mengerti, semuanya keluarga sendiri, kakak sepupu juga mengatakannya demi kebaikan Yuki!”

Kemarahan Dave mereda setelah mendengarkan perkataan Ted yang tulus.

“Ayo kita pesan makanan, hari ini saya yang bayar, jangan ada yang mencoba menghemat uangku!”

Ted berkata sambil memanggil pelayan dan mulai memesan hidangan!

Tidak lama kemudian, meja itu sudah dipenuhi dengan berbagai hidangan, beberapa orang itu makan sambil mengobrol, dan saat mengobrol Dave baru menyadari kalau Ted memang terlihat sederhana tapi statusnya bukan orang biasa, dia adalah putra dari Teras Obat yang terkenal di

Kota Namae!

Perlu diketahui bahwa Teras Obat menempati posisi tiga besar di Kota Namae, mereka memiliki 18 toko obat yang khusus memasok dan menjual obat herbal dan cukup berpengaruh di Kota

Namae!

Mendengar ucapan Ted, Dave merasa kalau kata ‘konglomerat generasi kedua‘ tidak hanya istilah yang digunakan untuk menghina, tergantung kepada siapa istilah itu ditujukan.

“Saudara Dave, kedatangan kalian kali ini ke Kota Namac hanya untuk berjalan–jalan?”

Ted bertanya pada Dave.

Dua orang itu bisa saja menjadi sepupu ipar, jadi harus banyak berkomunikasi!

“Saya berencana untuk membeli sejumlah bahan obat di sini!”

Dave mengatakan yang sebenarnya.

“Bagus kalau begitu, katakan saja bahan obat apa yang kamu perlukan padaku, kami Teras Obat memiliki bahan obat apa saja, dan semua kualitasnya juga terjamin, dengan hubungan kita, saya bisa memberikan harga terendah padamu, sebenarnya kalau kamu ingin terjun ke industri ini, menjual kembali bahan obat juga bisa menghasilkan banyak uang!”

Ted salah paham pada Dave dan mengira Dave ingin menjadi penjual bahan obat!

“Bukan ju maksudku, saya berencana membeli bahan obat untuk dipakai sendiri, paling tidak bahan obat itu harus berusia ratusan tahun, misalnya Lingzhi berusia ratusan tahun, kalau bisa mendapatkan yang sudah berusia ribuan tahun maka itu akan lebih baik lagi!”

Dave berkata sambil tersenyum.

Ted tertegun sejenak, sedangkan Yumi mulai mencibir: “Otakmu kemasukan air ya, apa kamu tahu bahan obat yang kamu katakan itu memerlukan uang sebanyak apa untuk mendapatkannya?

Terutama ginseng dan lingzhi berusia ribuan tahun, harganya selangit, kalaupun dijual padamu takutnya kamu tidak sanggup membelinya!”

Dave tidak mengatakan apapun dan merasa tidak perlu menjelaskan apapun!

Bab 304 Hanya nama yang sama.

Setelah tertegun sesaat, Ted akhirnya berkata pada Dave dengan serius: “Saudara Dave, saya mengerti keinginanmu untuk menjalankan bisnis besar, tapi bahan obat yang kamu katakan tadi. harganya juga sangat tinggi walau di Kota Namac, meskipun Keluarga Tanaka sangat kaya tapi tidak perlu sampai melakukan hal seperti ini, kalau kamu tidak mengerti, kamu bisa ditipu orang dan menjadi bangkrut!”

“Kak Ted, terima kasih atas peringatannya, saya punya perhitungan sendiri!”

Dave berterimakasih kepada Ted!

Melihat Dave sepertinya sudah membulatkan tekadnya, Ted tidak lagi membujuknya dan berkata. : “Saudara Dave, kamu baru sampai di Kota Namae, istirahat dulu, besok datanglah ke toko pusat Teras Obat untuk mencariku, saya akan menemanimu berkeliling agar kamu mengenal situasi disini, kalau saya menemanimu setidaknya kamu tidak akan dibohongi oleh orang.”

“Untuk apa kamu menemaninya? Lantas kamu tidak sibuk? Bocah sombong seperti dirinya tidak akan bisa melakukan apapun, baru buka mulut saja sudah mengatakan mau ginseng ratusan tahun, apa dia tahu cara membedakan ginseng ratusan tahun?”

Yumi semakin jengkel pada Dave!

“Sudahlah, bagaimana pun mereka datang dari jauh, sudah seharusnya kita menemani mereka!”

Ted berkata sambil tersenyum.

“Kamu saja yang temani, saya sibuk, saya harus bekerja!” Yumi mengernyitkan keningnya dan berkata pada Yuki: “Yuki, kamu harus lebih memikirkan dirimu sendiri, jangan sampai orang lain menyuruhmu bayar, kamu pun langsung membayar!”

“Saya tahu kakak sepupu!” Yuki menganggukkan kepalanya.

Setelah selesai makan, beberapa orang itu bersiap untuk berpamitan, lalu Dave dan Yuki pergi untuk mencari tempat menginap.

Yumi ingin Yuki tinggal di rumahnya, tapi setelah mempertimbangkan keberadaan Dave, Yuki

menolak!

Baru keluar dari pintu restoran, Yansen sudah menyambutnya dengan mobilnya yang sudah selesai diperbaiki!

“Ini adalah temanku, Yansen Herlambang!”

Melihat Yansen berjalan menghampiri, Dave memperkenalkannya pada Ted.

“Halo, nama saya Ted!” Ted berjabat tangan dengan Yansen!

“Saudara Dave, saya dengar di Kota Surau ada Ketua Mafia yang bernama Yansen Herlambang, orang–orang memanggilnya Tuan Yansen, pengaruhnya di Kota Surau cukup besar dan memiliki ratusan bawahan, saudara ini juga memiliki nama yang sama dengan Tuan Yansen!”

Ted sedikit kaget.

“Ada banyak orang yang memiliki nama yang sama, mana mungkin Tuan Yansen menjadi supir dari seorang pria yang dinafkahi oleh wanita? Apa yang kamu pikirkan!”

Yumi tampak meremehkan!

Yuki yang mendengarnya ingin membuka mulut dan menjelaskan kepada kakak sepupunya sendiri, kalau Yansen yang ada di hadapannya adalah Tuan Yansen yang sedang mereka bicarakan!

Hanya saja belum sempat berbicara, Dave menghentikannya dengan tatapan mata, dan tersenyum sambil berkata: “Hanya nama yang sama, nama yang sama….”

Dave tidak ingin terlalu banyak orang yang mengetahui keberadaan mereka, kalau identitas Yansen sampai terbongkar maka banyak mata di Kota Namae yang akan tertuju pada mereka!”

Setelah berpisah di restoran, Dave dan yang lainnya mencari sebuah penginapan, dan langsung memesan 3 kamar, masing–masing 1 kamar, awalnya Dave berniat memesan 2 kamar saja untuk menghemat biaya, tapi Yuki tidak setuju!

Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, bahkan dikejar dan hendak dibunuh oleh orang, mereka semua akhirnya terlelap!

Namun pada saat ini Keluarga Wibowo dari Kota Itaka, Askara berjalan dengan gelisah!

Ini sudah lebih dari setengah hari dan dia belum mendapatkan kabar apapun, dia sudah mencoba menelepon dan menghubungi orang–orangnya, tapi mereka tidak bisa dihubungi!

Raut wajah Askara semakin muram, dan rasa tidak tenang yang ada di dalam hatinya semakin kuat, dia tahu sesuatu pasti terjadi pada bawahannya, kalau tidak mereka tidak mungkin tidak bisa dihubungi!

“Paman Joni!”

Askara berteriak!

“Tuan!” seorang lelaki tua yang kurus dan bungkuk berjalan masuk!

Lelaki ua ini adalah pengurus rumahnya Keluarga Wibowo, Paman Joni sudah menjadi pengurus rumah Keluarga Wibowo sejak generasinya ayah Askara, sekarang usianya sudah tua, dan tidak menjadi pengurus rumah lagi, hanya saja Keluarga Wibowo sudah menganggap Paman Joni seperti keluarga sendiri dan membiarkan dia menetap di kediaman Keluarga Wibowo!

Bab 305 Ginseng liar kelas atas

Saat itu, keluarga Wibowo pernah diincar oleh musuh, ratusan orang mengepung kediaman. Keluarga Wibowo, dan belasan orang dari Keluarga Wibowo berada dalam bahaya, pada akhirnya mereka hanya mengandalkan Paman Joni seorang untuk mengalahkan semua musuh itu, dan pada akhirnya Keluarga Wibowo sudah menganggap Paman Joni seperti keluarga sendiri!

“Paman Joni, bawalah beberapa orang untuk pergi ke Kota Namac, kamu harus membawa pulang. orang yang sudah membuat Tuan Muda menjadi cacat, kalau tidak bisa dibawa kemari hidup- hidup, mayatnya juga harus kamu bawa kemari, kalau masalah ini tidak bisa diselesaikan takutnya Keluarga Cangga akan semakin memandang rendah Keluarga Wibowo!”

Saat ini bagaimana pun caranya Askara harus menghabisi Dave, kalau tidak setiap hari dia akan dimarahi oleh istrinya, dan diremehkan oleh anggota Keluarga Cangga, dan dia pun tidak berani menjawab!

“Tuan Besar, tenang saja saya pasti akan membawa orang itu padamu!”

Paman Joni mengangguk lalu berbalik pergi!

Keesokan paginya!

Dave dan yang lainnya baru bangun lalu bersarapan di hotel, Yuri datang dengan mengendarai mobilnya!

“Kak Yuki, Kak Ted takut kalian tidak mengenalinya jadi memintaku kemari untuk menjemput

kalian!”

Yuri berkata pada Yuki.

“Baik, kalau begitu ayo berangkat!”

Yuki Mengangguk.

“Kak Yuki, semalam kamu dan pacarmu tidak tidur bersama kan?”

Yuri menghampiri Yuki dan bertanya dengan suara kecil.

“Sembarangan, kami tidur di kamar masing–masing!”

Yuki memelototi Yuri!

Diantarkan oleh Yuri, Dave dan yang lainnya segera tiba di toko pusat Teras Obat!

Toko itu terletak di pusat kota dengan luas mencapai ribuan meter persegi, bisa dilihat kalau kekuatan Teras Obat tidak kecil!

Saat baru masuk, pelayan yang ada di depan pintu menyapa Yuri dengan sopan: “Nona Yuri, Pak

Ted sudah berpesan kalau kalian sudah sampai boleh langsung pergi ke aula belakang untuk menemuinya!”

“Baiklah!” Yuri menganggukkan kepala, dan menggandeng tangan Yuki : “Kak Yuki, ayo kita ke aula belakang!”

Dave dan Yansen mengikuti dua wanita itu dari belakang, pada saat itu Dave sedang melihat–lihat seluruh Teras Obat, meskipun masih pagi, tapi tokonya sudah dipenuhi oleh pelanggan, ada sedang memeriksa barang dan ada yang sedang melakukan tawar menawar.

Di tengah aula Teras Obat, ada ribuan jenis bahan obat, dan setiap bahan obat itu dipajang di etalase dan dilabeli dengan nama serta manfaatnya, terlihat jelas kalau Teras Obat sangat profesional!

yang

Dave diam–diam merasakan dan menyadari kalau seluruh bahan obat yang ada di aula ini hanyalah bahan obat biasa, dia tidak merasakan adanya energi spiritual yang kuat, tapi kalau dipikir–pikir lagi ada benarnya juga, siapa yang mungkin memajang bahan obat langka di aula besar seperti ini.

Setelah melewati aula utama, mereka melalui sebuah lorong dan akhirnya sampai di aula besar yang ada di bagian belakang, ada gudang di kedua sisi aula besar ini, yang di dalamnya terdapat tumpukan kantong–kantong bahan obat!

“Saudara Dave, kalian sudah sampai ya….”

Melihat Dave dan yang lainnya sudah tiba, Ted bergegas menghampiri dan menyambut dengan senyuman: “Kalian duduk dulu sebentar ya, saya sedang ada tamu, setelah selesai saya akan membawa kalian berkeliling!”

“Kak Ted, tidak usah tergesa–gesa, kamu sibuk saja dulu!” Dave tersenyum.

Ted mengangguk: “Pelayan, bawakan teh untuk mereka!”

Setelah menyuruh seseorang untuk membawakan Dave dan yang lainnya minuman, Ted beranjak pergi, pada saat ini ada seorang pria paruh baya yang duduk di samping Meja Delapan Dewa yang ada di tengah ruangan, dan Ted juga langsung duduk dihadapan pria itu!

Dua orang itu berbincang, dan ditengah meja Delapan Dewa itu juga terdapat sebuah kotak kayu yang sangat indah, sepertinya mereka sedang bertransaksi!

Dave duduk dan mencoba tehnya, dan karena bosan dia melihat–lihat sekelilingnya.

“Pak Ted, ginseng yang saya bawa ini adalah ginseng liar yang sudah berusia ratusan tahun lebih, coba kamu lihat dulu kualitasnya, lihatlah kepala ginseng dan akarnya, ini ginseng liar kelas atas, 20

miliar untuk ginseng seperti ini tidak mahal, kalau Teras Obat tidak mau membelinya, saya bisa mencari Rumah Herbal, mereka tidak akan keberatan membayar 20 miliar untuk ginseng ini!”

Pria paruh baya itu tiba–tiba meninggikan suara bicaranya pada Ted.

Bab 306 Bertaruh

Karena pria paruh baya itu meninggikan suaranya, Dave mau tidak mau menoleh ke arahnya.

“Pak Dimas, kita bisa berunding dulu, ginseng ini memang merupakan ginseng kelas atas, tapi kalau 20 miliar sepertinya terlalu mahal, bagaimana kalau kamu turunkan harganya sedikit, saya akan langsung mentransferkan uangnya padamu!”

Ted berkata sambil tersenyum.

“Dua puluh miliar, satu sen pun tidak bisa kurang, karena kalian tidak mau, saya akan pergi sekarang!”

Pria paruh baya itu berkata sambil berdiri, dan bersiap pergi dengan membawa kotak kayunya!

“Pak Dimas, jangan tergesa–gesa, jangan tergesa–gesa, baik saya akan membelinya, Teras Obat akan membelinya, bukan demi hal lain, hanya untuk menjadikan anda seorang teman!”

Ted bergegas menahan pria paruh baya itu dan mengeluarkan ponselnya: “Sekarang juga saya akan mentransferkan uangnya padamu, lain kali kalau ada barang sebagus ini lagi, kamu harus membawanya ke Teras Obat, saya pasti akan membayar dengan harga yang tinggi!”

“Hahaha, baik, bisa diatur, bisa diatur….”

Setelah mendengar ucapan Ted, pria paruh baya itu tiba–tiba tertawa dan wajahnya terlihat sangat bersemangat!

“Kak Ted, tunggu sebentar….”

Pada saat Ted sedang bersiap mentransferkan uang pada pria paruh baya itu, Dave tiba–tiba berjalan menghampiri dan menghentikan Ted!

“Saudara Dave, ada apa?” Ted bertanya dengan bingung.

“Pak, apakah ginseng liar ini boleh diperlihatkan padaku sebentar?” Dave bertanya pada pria. paruh baya itu.

Pria paruh baya itu tidak berkata apapun dan menoleh ke arah Ted dengan bingung.

“Oh, orang ini adalah temanku!”

Ted bergegas menjelaskan.

“Ginseng liarku ini tadi sudah dilihat oleh Pak Ted, apa ada masalah?”

Pria paruh baya itu menatap Dave dengan ekspresi waspada!

“Saya mencurigai ginseng liarmu ini palsu!”

Dave berkata dengan sinis.

Perkataan Dave membuat pria paruh baya itu segera melompat seolah ekornya baru saja terinjak dan berteriak: “Apa katamu? Kamu berani mengatakan ginseng liarku ini palsu? Kamu bahkan belum melihatnya sudah mengatakan kalau ginseng ini palsu? Lagipula Pak Ted sudah memeriksa barangnya tadi, mana mungkin palsu, kalau kamu mau mencari masalah, saya bukan orang yang bisa ditindas seenaknya.”

Ted buru–buru berkata sambil tersenyum : “Pak Dimas, jangan marah, temanku ini suka bercanda!”

Setelah menghibur pria paruh baya itu, Ted menoleh ke arah Dave dan mengernyitkan keningnya: “Saudara Dave, ginseng liar ini sudah saya periksa, tidak ada masalah kok, kamu bahkan belum melihatnya kenapa mengatakan ginseng itu palsu!”

“Ginseng liar ini palsu, kalau tidak percaya, buka saja kita periksa bersama, kalau tidak berani membukanya berarti palsu!”

Dave menatap pria paruh baya itu dengan dingin, dan membuat pria paruh baya itu merasa sedikit gugup!

“Kalau mau buka, buka saja, kalau setelah dibuka dan ginseng ini asli bagaimana?”

Pria paruh baya itu berpura–pura berani dan menantang Dave, tetapi dia tidak berani menatap langsung mata Dave!

“Kalau asli, saya akan mengganti rugi 10 miliar padamu!”

Dave tampak percaya diri.

Saat itu, Yuki dan Yuri juga ikut menghampiri, mereka tidak menyangka Dave berani bertaruh dengan orang!

Hanya Yansen yang tetap duduk sambil meminum tehnya, seringaian terlihat di wajahnya dan dia sudah tahu kalau pria paruh baya yang ada di depannya itu akan mengalami kesialan.

Kepercaya–dirian Dave membuat pria paruh baya itu kaget dan menoleh ke arah Tedy

“Pak Dimas, karena Dave ingin melihatnya, kamu perlihatkan saja, agar dia menyerah dan nanti harga pembeliannya akan saya naikkan lagi untukmu!”

Ted juga tidak percaya kalau ginseng itu palsu karena bagaimana pun tadi dia sudah memeriksanya, hanya saja Dave bersikeras untuk melihatnya, jadi diperlihatkan saja agar dia menyerah!

“Baik, karena Pak Ted sudah berkata seperti itu, saya akan membiarkan dia melihatnya, agar dia merasa puas!”

Pria paruh baya itu mengangguk sambil menggertakkan giginya.

Perlahan–lahan, kotak kayu itu terbuka, dan terlihat sepotong ginseng yang berbaring di dalam.

Ginseng itu sangat besar, dan akar–akarnya juga sangat banyak, akar utamanya juga lebih besar dibandingkan dengan dua ibu jari!

wwww

Bab 307 Palsu

“Apa kamu sudah melihatnya, ginseng liar sebagus ini, bahkan belum pernah ditemukan di Kota

Namae!”

Pria paruh baya itu berkata dengan sinis pada Dave: “Sekarang kamu sudah kalah, mana 101 miliar yang kamu janjikan? Saya rasa kamu pasti tidak sanggup mengeluarkan uang 10 miliar!”

Dave mengabaikan pria paruh baya itu dan mengulurkan tangannya untuk meraih ginseng liar itu!

“Eh, apa yang kamu lakukan…..”

Raut wajah pria paruh baya itu seketika berubah dan dia mengulurkan tangannya untuk menghentikannya namun sudah terlambat, ginseng liar itu sudah berada di tangan Dave.

Dave meraih ginseng liar itu dan mematahkannya dengan tangannya!

“Saudara Dave, apa yang sedang kamu lakukan?”

Raut wajah Ted juga berubah drastis, karena ginseng liar hanya berharga apabila kondisinya utuh, meskipun hanya satu akar kecilnya yang patah, maka harganya juga akan turun drastis, kalau ginseng liar itu langsung dibelah dua, maka itu tidak akan berharga lagi!

Crek……

Tapi baru saja Ted selesai bicara, ginseng yang ada di tangan Dave sudah terbelah dua!

Ted memejamkan matanya dan kemarahan tampak jelas di wajahnya, ginseng itu bernilai 20 miliar dan sekarang hancur begitu saja!

Yuki dan Yuri juga menatap Dave dengan kaget, mereka tidak mengerti apa yang sedang dilakukan Dave!

Sebaliknya, pria paruh baya itu langsung memucat saat Dave membelah ginseng itu, dia berbalik dan hendak kabur, bahkan uang pun tidak mau lagi.

“Ingin kabur? Apa kamu bisa kabur?”

Dave tiba–tiba menyeringai!

Dan saat pria paruh baya itu hendak berlari keluar, Yansen yang sedang duduk minum teh tiba- tiba bergerak dan menendang pria paruh baya itu kembali!

“Ini….apa yang sebenarnya terjadi?”

Melihat pria paruh baya itu kabur, Ted menjadi bingung dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi!

“Kak Ted, coba kamu lihat ginseng ini palsu atau tidak!”

Dave menyerahkan ginseng yang dia belah pada Ted!

Ted meraih ginseng itu dan melihat ginseng liar yang sudah patah itu, dia tertegun sejenak lalu. tiba– tiba mengamuk: “Sialan, beraninya menipu Teras Obat, kamu cari mati!”

Ted melangkah maju dan menendang dada pria paruh baya itu dengan keras lalu berteriak: “Penjaga, bawa dia ke bawah dan beri dia pelajaran!”

Segera, pria paruh baya itu dibawa pergi dan menyusul suara teriakan yang terdengar!

“Saudara Dave, hari ini untung ada kamu, kalau tidak saya pasti akan rugi besar, uang yang hilang bisa dicari lagi, itu tidak masalah tetapi di kemudian hari saya mana punya muka untuk berbisnis di Kota Namae lagi, memalukan sekali!”

Ted berkata pada Dave dengan ekspresi malu.

“Semua orang bisa saja bersikap ceroboh, itu normal!”

Dave berkata sambil tersenyum.

“Saudara Dave, saya ingin tahu bagaimana caranya kamu bisa tahu ginseng itu palsu? Kamu bahkan belum melihatnya!”

“Ini sangat mudah, insting penciuman saya sudah tinggi sejak lahir, jadi saya langsung tahu ketika menciumnya!”

Dave berbohong, dia tentu saja tidak boleh memberi tahu Ted kalau dia menggunakan energi spiritual untuk merasakannya, kalau ginseng itu benar–benar berusia ratusan tahun Dave pasti bisa merasakan energi spiritual yang dipancarkan oleh ginseng itu.

Namun kali ini Dave tidak merasakan pancaran energi spiritual dari kotak kayu itu, jadi bisa disimpulkan kalau yang di dalam kotak kayu itu bukanlah ginseng liar, atau bukan ginseng liar yang berusia ratusan tahun, itu pasti palsu!

Ted menatap Dave dengan kaget dan berkata dengan tidak percaya : “Saya sudah hidup selama ini dan belum pernah menemukan orang yang menggunakan hidungnya untuk memeriksa ginseng liar palsu atau asli, benar–benar menambah wawasan, hari ini benar–benar menambah

wawasan…..

“Kak Yuki, pacarmu punya kemampuan seperti ini? Hidungnya lebih akurat daripada penciuman anjing!”

Yuri berkata dengan kaget.

Namun setelah selesai berkata, dia tiba–tiba merasakan ada yang salah dengan ucapannya, dan menoleh ke arah Dave sambil tersenyum dengan rasa bersalah dan menjulurkan lidahnya!

Dave tidak memperdulikannya, dia tahu Yuri tidak bermaksud jahat dan membalas

senyumannya!

“Saudara Dave, hari ini kamu sudah sangat membantuku, saya akan membawamu berkeliling di pasar sekarang, nanti kalau ada bahan obat yang kamu sukai, saya bisa membantumu bernegosiasi, di seluruh Kota Namae, tidak peduli toko obat mana pun, mereka pasti akan memberi muka pada saya!”

Ted berkata sambil menepuk pundak Dave!

Bab 308 Rumah Herbal

Lima orang itu beranjak dan pergi ke pasar terbesar yang ada di Kota Namac, setelah berkeliling Dave merasa sedikit kecewa, di pasar bahan obat ini hanya ada bahan obat biasa, meskipun adal beberapa bahan obat yang sudah berusia ratusan tahun, namun energi spiritualnya sudah habis. diperas dan tidak menyisakan sedikit energi spiritual lagi!

“Saudara Dave, semua bahan obat yang ada di pasar ini tidak ada yang cocok denganmu?”

Ted bertanya dengan hati–hati setelah melihat kekecewaan di wajah Dave.

Dave mengangguk: “Saya membutuhkan bahan obat yang sudah berusia ratusan tahun ke atas, dan memiliki kualitas yang tinggi, namun yang ada disini hanyalah bahan obat yang biasa dan umum, tidak cocok dengan apa yang saya mau!”

Setelah mendengarnya, Ted ragu–ragu sejenak lalu menggertakkan giginya dan berkata: “Saya akan membawamu ke sebuah toko obat besar untuk melihat–lihat, biasanya mereka memiliki beberapa bahan obat yang berharga, namun mau dijual atau tidak, saya tidak bisa menjaminnya!”

Rekan seindustri adalah musuh, Ted biasanya sangat jarang pergi ke toko obat lain, karena bagaimana pun itu adalah saingannya, orang–orang juga akan melakukan pencegahan, dan mereka juga tidak akan menunjukkan bahan obat berharga kepada saingannya, jadi dia sedikit.

ragu.

Hanya saja Dave sudah sangat membantunya tadi, jadi dia hanya bisa menurunkan gengsinya dan pergi ke toko obat lain untuk melihat–lihat!

“Terima kasih Kak Ted!”

Dave berkata dengan semangat.

“Kita ini sekeluarga, tidak usah sungkan, ayo berangkat….”

www

Ted membawa Dave pergi ke toko obat terbesar yang ada di Kota Namac, Rumah Herbal, bangunan toko Rumah Herbal terletak di tanah seluas ribuan meter persegi, dan pintu utamanya dipenuhi oleh orang yang berlalu lalang, tampaknya jauh lebih ramai dibandingkan dengan Teras Obat milik Ted!

“Saudara Dave, di Rumah Herbal ini terdapat banyak bahan obat yang sudah berusia ratusan tahun, dan dengar–dengar harta karun di toko ini adalah sebuah Lingzhi yang sudah berusia ribuan tahun, di seluruh Kota Namac hanya Rumah Herbal yang memiliki bahan obat yang berusia ribuan tahun, oleh karena itu status Rumah Herbal di Kota Namae tidak diragukan lagi!”

Ted menjelaskan sambil membawa Dave dan yang lainnya masuk ke dalam!

Baru memasuki aula utama, Dave sudah merasakan fluktuasi dari energi spiritual, dan seketika dia langsung mengunci pandangannya pada beberapa bahan obat yang ada di aula utama, dan tidak bisa menahan perasaan aneh.

“Kak Ted, apakah Rumah Herbal juga akan memajang bahan obat berusia ratusan tahun di aula. utama begitu saja?”

Dave bertanya dengan heran.

“Berani, di seluruh Kota Namae hanya Rumah Herbal–lah yang berani memanjang bahan obat berusia ratusan tahun di aula utama mereka, dan hampir 80% bahan obat berusia ratusan tahun. yang ada di Kota Namae berada di tangan Rumah Herbal…..”

Saat berbicara, raut wajah Ted tiba–tiba menjadi muram, karena bagaimana pun dia juga berada. di bisnis yang sama, jadi dia merasa sedikit malu karena bisnis kompetitornya begitu sukses!

“Oh!” Dave menganggukkan kepalanya dan dia merasa sangat senang dalam hatinya, karena dengan seperti ini dia tidak perlu berkeliling kemana–mana lagi, asalkan dia bisa bernegosiasi dengan Rumah Herbal, kedepannya tidak perlu takut tidak bisa menemukan bahan obat. berharga.

“Wah, Pak Ted, pelanggan langka nih, kenapa anda punya waktu luang untuk berjalan–jalan di toko kecil kami ini?”

Pada saat itu, seorang pria paruh baya yang sedikit gemuk dan mengenakan kacamata berjalan menghampiri!

Pria paruh baya ini sedikit gemuk tapi langkahnya sangat ringan, sekilas saja sudah tahu kalau dia juga seorang kultivator, kekuatannya juga tidak buruk!

“Tuan Hardi, hari ini saya datang bersama dengan temanku, mengganggu ya!”

Melihat orang tua itu, Ted bergegas berkata dengan penuh hormat!

“Tidak mengganggu, tidak mengganggu kok, ayo kita minum teh di belakang!”

Pria tua itu tersenyum dan mempersilahkan mereka masuk!

Ted mengangguk, dan mereka semua mengikuti pria tua itu menuju ke halaman belakang!

Dalam perjalanan, setelah dijelaskan oleh Ted, Dave baru tahu kalau Tuan Hardi ini bernama Iman Hardi, dia bukan penduduk asli Kota Namac, namun saat muda dia datang ke Kota Namae untuk mencari uang, setelah bertarung dan membunuh, akhirnya dia berhasil memonopoli seluruh pasar bahan obat yang ada di Kota Namae!

Namun seiring dengan bertambahnya usia, Iman tidak lagi bertarung dan membunuh, dia juga membuka pasar yang ada di seluruh Kota Namac, dan membuat begitu banyak toko obat yang bermunculan di Kota Namae, meskipun begitu, sebagian besar dari mereka masih dikontrol olch Rumah Herbal!

Setelah sampai dan duduk di halaman belakang, Ted langsung membahas inti kedatangannya: “Tuan Hardi, saudaraku ini ingin membeli banyak bahan obat yang sudah berusia ratusan tahun. saya tahu di kota Namae bahan obat berusia ratusan tahun paling banyak dimiliki oleh Rumah Herbal, jadi saya membawanya kemari!”

9

Bab 309 Hanya membual

“Banyak?” mata Iman bersinar: “Hahaha, bisa dibicarakan, bisa dibicarakan, Pak Ted mengingat Rumah Herbal, saya tentu tidak boleh membuat Pak Ted rugi, nanti saya pasti akan memberikan komisi kepada Pak Ted!”

Dalam berbisnis, banyak kejadian dimana mereka saling memperkenalkan pelanggan, dan pemberian komisi juga merupakan keharusan!

“Tuan Hardi terlalu sungkan, orang ini adalah saudaraku bukan orang lain, saya tidak membutuhkan komisi, cukup berikan diskon saja!”

Ted bergegas menjelaskan.

“Baik, baik…” Iman tertawa, lalu berkata sambil menatap Dave: “Saudara, berapa banyak bahan obat berusia ratusan tahun yang kamu butuhkan?”

“Semua yang kamu punya!” Dave berkata dengan santai.

Iman yang mendengarnya seketika tertegun lalu tertawa: “Saduara, saya rasa kamu tidak tahu harga bahan obat yang berusia ratusan tahun, satu bahan obat saja sudah bernilai miliaran, kalau yang kualitasnya bagus bisa bernilai lebih dari puluhan miliar, dan apakah kamu tahu seberapa banyak bahan obat yang ada di tempatku ini? Apa kamu tahu sebanyak apa bahan obat yang ada. di seluruh Kota Namac?”

Ted juga mengecilkan suaranya dan berbisik pada Dave: “Saudara Dave, kamu boleh membeli sedikit dulu untuk dilihat, barang ini memang barang bagus tapi kalau disimpan saja juga tidak ada gunanya!”

Pada saat itu Ted masih belum tahu kalau Dave membeli bahan obat ini untuk kultivasi dan bukan untuk dijual kembali!

Dave tidak berkata apapun, namun dia menoleh dan berkata pada Iman: “Tuan Hardi, saya, dengar kalau di kamu memiliki harta karun yang berupa sebuah Lingzhi yang berusia ribuan tahun, apakah saya boleh melihatnya?”

“Kenapa? Apa kamu ingin membelinya?” Iman bertanya.

“Kalau memang benar Lingzhi berusia ribuan tahun saya pasti akan membelinya, harganya terserah padamu!”

Kalau memang asli, Dave pasti akan menggunakan segala macam cara untuk mendapatkannya, sebuah Lingzhi yang berusia ribuan tahun sudah cukup untuk meningkatkan level kekuatan Dave!

“Hahaha, anak muda zaman sekarang benar–benar tidak terduga, sepertinya saya memang sudah tua!” Iman tertawa: “Hanya saja, karena itu merupakan harta karun toko saya, dibayar berapapun saya tidak akan menjualnya, sebaiknya kita diskusikan saja bahan obat yang berusia ratusan tahun!”

“Baiklah, kalau begitu tolong Tuan Hardi keluarkan bahan obatnya dan buka harganya!”

Dave tersenyum dan tidak bersikeras lagi, karena sejak awal dia sudah merasakan kalau di toko ini tidak ada Lingzhi yang berusia ribuan tahun, hanya saja di halaman belakang ini ada sebuah tanaman obat yang memiliki energi spiritual yang cukup besar, namun usianya hanya sekitar ratusan tahun!

Sepertinya Rumah Herbal yang mengaku memiliki Lingzhi ribuan tahun sebagai harta karun tokonya juga hanya membual!

Iman menganggukkan kepalanya dan menepuk tangannya tiga kali, segera seseorang menghampiri dengan membawa kotak kayu, totalnya ada lima kotak kayu dan di dalamnya berisi ginseng liar, lingzhi dan sejenis wampi yang berusia ratusan tahun.

“Saudara, di dalam ini berisi bahan obat yang berusia ratusan tahun dengan kualitas tinggi, apakah kamu mau melihatnya dulu?” Imam berkata sambil menunjuk kotak kayu itu.

“Tidak perlu, Tuan Hardi katakan saja harganya!”

Dave menggelengkan kepalanya.

Iman merasa senang dalam hatinya, dia paling suka orang tidak punya otak seperti ini, tidak mengerti apapun namun berlagak berpengetahuan tinggi, uang orang–orang seperti ini adalah yang paling gampang diperas!

“Saudaraku royal sekali, karena kamu begitu percaya padaku, dan juga saudaranya Pak Ted, maka saya akan membuka harga sebesar dua puluh miliar per tanaman, Pak Ted juga tahu harga pasaran untuk bahan obat berusia ratusan tahun kelas tinggi seperti ini, kami akan menjualnya. pada harga dua puluh miliar saja!”

Iman memicingkan matanya dan berkata dengan tegas.

Dave tahu Iman tidak berbohong karena saat di Teras Obat, Ted juga berencana membeli ginseng liar berusia ratusan tahun yang berkualitas tinggi dengan harga dua puluh miliar, tampaknya ini memang harga pasarannya!

“Saudara Dave, dua puluh miliar untuk bahan obat berusia ratusan tahun dengan kualitas tinggi tidaklah mahal!” Ted berkata pada Dave.

Dave mengangguk dan tiba–tiba bertanya: “Kak Ted, bagaimana harga pasaran untuk bahan obat berusia ratusan tahun yang berkualitas rendah?”

“Kalau yang berkualitas rendah harganya jauh lebih murah, paling mahal hanya bernilai setengah dari ini, hanya sepuluh miliar!”

Ted menjelaskan!

Bab 310 Mengandalkan integritas

“Tuan Hardi, untuk lima bahan obat berusia ratusan tahun ini saya akan membayar sepuluh miliar per bahan obatnya, dengan begitu keuntunganmu juga tidak sedikit!”

Dave berkata pada Iman.

“Apa? Sepuluh miliar per bahan obat?” Iman tiba–tiba meninggikan suaranya: “Apa kamu menganggap bahan obatku ini bermutu rendah? Saya rasa kamu bukan datang untuk membeli bahan obat melainkan untuk membuat onar, kamu bahkan belum melihatnya sudah berani menganggap bahan obatku ini bermutu rendah?”

“Saya tidak perlu melihatnya, bermutu rendah atau tidak kamu sendiri yang paling tahu, berbisnis itu mengandalkan integritas dengan begitu baru bisa berlangsung lama, sepuluh miliar per bahan obatnya, tidak lebih satu sen pun!”

Dave menatap Iman tanpa rasa takut!

Iman juga tidak mengatakan apapun lagi, dia hanya menatap Dave dan raut wajahnya sedikit jelek!

“Tuan Hardi, saudaraku ini tidak perlu melihat juga bisa tahu kualitas dari bahan obat, kalau tidak begini saja, saya saja yang melihatnya untuk menambah wawasan saudaraku!”

Ted melihat Iman sedikit marah dan segera berkata!

Iman mengulurkan tangannya: “Tidak perlu, anggap saja saya menambah wawasan hari ini, kalangan muda memang luar biasa, saya akan menjualnya sepuluh miliar per bahan obat padamu!”

Iman tidak membiarkan Ted melihatnya, dengan penglihatan Ted dia tentu akan tahu kualitas dari bahan obat itu.

Dave juga tidak berbasa–basi dan segera mentransfer uangnya pada Iman, dan hal ini membuat Iman mulai mengagumi Dave!

“Saya masih punya beberapa bahan obat berusia ratusan tahun disini, saya akan menyuruh. seseorang membawakannya!”

Iman berkata lalu melambaikan tangannya, dan seorang bawahan kembali membawakan bahan

obat.

Beberapa orang menunggu sambil duduk dan minum teh di halaman belakang.

“Pak Ted, belakangan ini di Kota Surau ada orang yang menjual semacam Pil Obat, apakah kamu tahu?”

Sambil minum teh, Iman mengobrol dengan Ted.

“Pil Obat? Ted menggelengkan kepalanya: “Saya tidak tahu!”

“Pil obat itu memiliki khasiat yang sangat baik untuk kesehatan dan bisa memperpanjang usia, saya sendiri sudah memakan satu buah dan efeknya sangat bagus, hanya saja saya sudah mengutus bawahanku untuk mempelajari pil obat itu cukup lama tapi tetap saja tidak bisa. menganalisis bahan pil obat itu, dan tidak bisa menirunya!”

Iman berkata dengan pasrah.

“Ada orang sehebat itu di Kota Surau?” Ted sedikit kaget!

Kalau mengatakan obat itu tidak dapat ditiru, masih ada kemungkinan, tapi kalau tidak bisa menganalisis bahan ramuannya, ini sangat tidak mungkin!

“Saya berencana mengunjungi Kota Surau dalam waktu dekat untuk menemui ahli ini, kalau bisa memanfaatkan orang ini maka akan sangat baik!”

Tatapan mata Iman penuh dengan antisipasi, kalau dia bisa memanfaatkan orang seperti itu. untuk kepentingannya maka uang akan mengalir tanpa henti kepadanya!

Melihat Iman seperti itu, Dave hanya tersenyum, sedangkan Yansen juga hanya menatap Dave dan tersenyum tanpa mengucapkan sepatah katapun!

Ahli yang sedang mereka bicarakan ada di depan mereka, tapi mereka tidak menyadarinya!

Pada saat itu, seorang bawahan bergegas masuk dan berbisik pada Iman, seketika raut wajah Iman. menjadi jelek.

“Baiklah, kamu turun dulu!” Iman melambaikan tangannya sebagai isyarat agar bawahannya. segera pergi, lalu dia berkata dengan rasa bersalah pada Dave dan Ted: “Maaf, ada urusan mendadak yang harus saya tangani, masalah bahan obat kita bicarakan lagi nanti sore, saya janji akan menyimpan nya untuk kalian!”

Melihat Iman berkata seperti itu, Dave dan yang lainnya mau tidak mau harus pergi, mereka bangkit dan berpamitan padanya!

“Iman ini, ada urusan mendadak apa yang membuatnya begitu terburu–buru hingga melepaskan. bisnis besar seperti ini?”

Setelah keluar dari Rumah Herbal, Ted berkata dengan bingung.

Baru saja selesai bicara, ponsel Ted tiba–tiba berdering dan sebuah notifikasi

pesan masuk!

Setelah Ted membacanya dia berteriak kaget: “Sebuah Teratai salju berusia ribuan tahun muncul di pelelangan, Teratai Salju sudah lama sekali tidak ditemukan di Kota Namae, kali ini tiba–tiba. muncul Teratai salju yang berusia ribuan tahun!”

“Pelclangan?” Dave seketika menjadi bingung!

Setelah dijelaskan oleh Ted, Dave baru tahu kalau pelelangan ini dikhususkan untuk melelang

beberapa bahan obat, pada awalnya biasa–biasa saja, dan sering ada bahan obat berharga yang dilelang, namun di pelelangan seperti ini sering sekali muncul bahan obat palsu dan ditambah lagi bahan obat berharga semakin hari semakin langka, jadi semakin jarang orang yang mengikuti acara lelang lagi, dan Ted sendiri pun tidak memperhatikannya.

Bab 311 Uang muka 100 miliar

“Saya tahu, tadi Iman bergegas pergi keluar pasti untuk menghadiri acara lelang. Teratai Salju berusia ribuan tahun yang sangat langka itu pasti akan menjadi rebutan banyak orang!”

Ted tiba–tiba menyadari kenapa Iman terburu–buru meninggalkan mereka dan pergi keluar! “Kalau begitu ayo kita pergi ke acara lelang untuk melihat–lihat!”

Dave seketika menjadi senang, kalau bisa mendapatkan Teratai salju berusia ribuan tahun itu. maka kekuatannya akan meningkat dengan cepat.

Ted mengangguk dan membawa Dave serta yang lainnya pergi ke lokasi pelelangan!

Pelelangan diselenggarakan di pinggiran Kota Namae, di sebuah bangunan berbentuk kubah yang

bernuansa Romawi kuno.

Pada saat itu diluar lokasi pelelangan, mobil–mobil mewah yang biasanya tidak terlihat sedang berlalu lalang, sepertinya banyak orang yang datang untuk melihat Teratai salju ini.

Setelah berjalan sampai ke pintu, seorang pelayan yang sudah akrab dengan Ted mengambilkan. sebuah papan nomor dan berkata dengan sopan: “Pak Ted, kali ini harus membayar uang muka 100 miliar dulu!”

“Berapa?” Ted tercengang: “Biasanya kan hanya 10 miliar? Kenapa tiba–tiba menjadi 100 miliar!”

“Pak Ted, hari ini ada situasi khusus, seharusnya Anda juga sudah tahu, ada sebuah Teratai salju yang dilelang, jadi setoran lelang juga meningkat untuk mencegah orang berniat jahat ikut dalam pelelangan!”

Pelayan itu menjelaskan dengan serius!

Wajah Ted sedikit muram, karena dia tidak membawa 100 miliar di tangannya!

“Saya saja yang bayar!” Dave menyadari kalau Ted mungkin tidak membawa uang jadi dia berinisiatif membayar.

Setelah Dave membayar setoran lelang, dan mendapatkan papan nomor, mereka baru diizinkan. masuk ke lokasi pelelangan!

Tempat pelelangan yang tadinya kosong sekarang dipenuhi dengan lautan manusia, banyak bos- bos Kota Namae yang ikut hadir dan di barisan depan terlihat Iman yang sedang mengobrol dengan suara pelan!

Melihat Ted dan yang lainnya juga datang, Iman tercengang, lalu kemudian tersenyum dan memberi salam dengan mengangguk pada mereka!

Dave dan yang lainnya juga duduk di tempat mereka masing–masing dan menunggu Teratai Salju itu dilelang dengan tenang!

Pada awalnya pelelangan itu hanya melelang beberapa bahan obat biasa, dan tidak banyak yang tertarik, dan tidak terlelang, karena orang–orang ini datang untuk melihat Teratai Salju berusia ribuan tahun!

“Saudara Dave, persaingan dalam pelelangan kali ini akan sangat ketat, kalau kamu menginginkan Teratai Salju itu, berapa harga yang kamu targetkan dalam hatimu?”

Ted bertanya dengan suara pelan pada Dave.

Dave menggelengkan kepalanya: “Berapapun harganya saya harus mendapatkannya!”

Ted yang mendengarnya tidak mengatakan apapun lagi!

“Kak Yuki, pacarmu ini sebenarnya punya bisnis apa? Kenapa dia bisa punya banyak uang, atau Jangan–jangan itu uang darimu?”

Saat ini Yuri sangat penasaran dengan identitas Dave!

Melihat cara Dave menghabiskan uang seolah puluhan ratusan miliar itu tidak ada artinya, seolah sedang menghabiskan uang orang lain!

“Dia mana mau uangku, kamu benar–benar mengira dia pria yang dinafkahi oleh wanita ya!”

Yuki tersenyum dan menatap Dave dengan penuh kekaguman!

Yuki menyadari kalau Dave semakin lama semakin menarik baginya, karakter unik Dave membuat dirinya semakin tergila–gila padanya.

Segera, setelah beberapa ronde pelelangan, penyelenggara membawa sebuah botol kaca yang di dalamnya terletak sebuah Teratai Salju.

“Hadirin, ini adalah barang lelang utama hari ini, Teratai Salju yang berusia ribuan tahun, perlu diketahui bahwa belakangan ini di Kota Namae sudah tidak lagi ditemukan Teratai Salju, barang semacam ini sulit dipetik oleh karena itu orang yang ingin memetiknya juga semakin lama semakin berkurang. Teratai Salju ini dipetik langsung oleh seorang petani yang merendainnya dan menjadikannya sebagai arak untuk diminum dan kami berhasil menemukannya!”

Penyelenggara menjelaskan asal usul datangnya Teratai Salju ini, tapi keributan sudah terdengar dari bawah panggung!

“Wah, apa–apaan, dia tidak sedang membohongi orang kan? Menipu kita semua datang kemari untuk melihat Teratai salju yang sudah direndam menjadi arak!”

“Apakah Teratai salju itu benar–benar berusia ribuan tahun? Saya rasa ratusan tahun sampai, kalian ini jelas–jelas pembohong!”

pun

tidak

“Pelelangan macam apa ini, masih mengharuskan membayar uang muka 100 miliar, apa–apaan!”

Setelah melihat Teratai Salju itu banyak orang mulai menunjukkan kekecewaan mereka dan mulai mencaci maki!

Bab 312 Terlalu tidak terkendali

Pada saat itu hanya Dave yang tatapannya bersinar, hatinya mulai bersemangat, dan meskipun Teratai Salju itu sudah direndam menjadi arak dia masih bisa merasakan energi spiritual yang melonjak dan terus menerus mengalir dari Teratai Salju itu!

Meskipun Teratai Salju itu kelihatannya tidak besar, dan tidak tahu sudah berapa lama direndam menjadi arak, dan kehilangan kilauannya yang semula namun itu semua tidak membuat Dave berhenti menyukainya!

Karena orang–orang itu tidak mengerti barang, maka Dave sepertinya akan memiliki kesempatan. untuk mendapatkannya hari ini!

Penyelenggara juga tidak gentar karena cacian dari orang–orang, dan hanya tersenyum sambil berkata: “Teratai Salju ini akan dilelang mulai dari harga 100 miliar dan setiap peningkatan harganya tidak boleh di bawah 10 miliar, penawar tertinggi akan mendapatkannya, dan pelelangan dimulai sekarang!

Dave tidak langsung mengangkat papannya untuk menawar harga, dia menunggu sesaat dan mempelajari reaksi dari orang–orang di sekitarnya, dan ketika melihat tidak ada orang yang mengangkat papannya, dia merasa sangat senang.

Namun pada saat Dave hendak mengangkat papannya, tiba–tiba Iman yang ada di barisan depan. mengangkat papannya, “Seratus miliar!”

Melihat Iman mengangkat papannya, orang–orang yang ada disekitarnya mulai berdiskusi.

“Tuan Hardi saja menawar, apa jangan–jangan kita salah menilai barang ya?”

“Rumah Herbal benar–benar kaya, seratus miliar dibelanjakan barang seperti ini!”

“Coba tunggu dulu, Iman itu sangat perhitungan, dia tidak mungkin menawar dengan asal

Tatapan semua orang melekat pada Iman, dan setelah Iman meneriakkan penawarannya, dia bangkit berdiri dan menyapu sekelilingnya dengan matanya: “Hadirin, kualitas dari Teratai Salju. ini sangat buruk, dan belum mencapai ribuan tahun, mungkin hanya berusia ratusan tahun saja, dan karena

Teratai Salju ini berjodoh dengan Kota Namae dan sudah sampai disini, kita tidak boleh membiarkannya lewat begitu saja, kalau sampai terdengar di luar sana, akan mencoreng reputasi dari Kota Namae sebagai Kota Obat, oleh karena itu saya akan menawar dan membelinya, hadirin sekalian juga tidak perlu berebut denganku.”

Mendengar perkataan Iman, meskipun tidak banyak orang yang percaya, tapi Iman sudah menegaskan agar mereka tidak berebut dengannya dan tidak ada yang berani menawar lagi!

Setelah berkata Iman kembali duduk, sedangkan penyelenggara menatap Iman dengan tatapan tidak puas tapi dia juga tidak boleh marah, dia hanya bisa melihat ke arah hadirin dan berkata: “Apa ada lagi yang mau menawar? Teratai Salju ini benar–benar sangat bernilai!”

Penyelenggara berusaha mendorong agar para hadirin mau menaikkan harga dengan susah payah agar pelelangan bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan namun tidak peduli apapun yang dia katakan, tidak ada orang yang berani menawar lagi!

Penyelenggara tampak putus asa dan hanya bisa kembali ke tempatnya lalu mengangkat palu. kecilnya, bersiap untuk mengetuknya!

“Seratus sepuluh miliar!”

Pada saat penyelenggara hendak mengetukkan palunya, Dave tiba–tiba mengangkat papannya!

Raut wajah penyelenggara seketika menjadi senang, dan bergegas menoleh ke arah Dave, dan tatapan semua hadirin juga melekat pada Dave!

Iman mengernyitkan keningnya dan menatap ke arah Dave dengan dingin, ada kemarahan yang tersirat dalam tatapannya!

“Tuan ini menawar pada harga seratus sepuluh miliar, apa ada lagi yang mau menawar?”

Penyelenggara berkata sambil melihat ke arah Iman.

Karena pada saat itu hanya Iman–lah yang menawar harga!

“Seratus lima puluh miliar!” Iman berkata sambil mengangkat papan nomornya.

Mendengar Iman meningkatkan harganya sebanyak empat puluh miliar, semua orang menatap Dave dan berpikir apakah Dave akan berani meningkatkan harganya lagi, bahkan penyelenggara juga menatap ke arah Dave!

“Dua ratus miliar!” Dave mengangkat papan nomornya tanpa ragu–ragu!

Wah…….

Pada saat itu, seluruh hadirin yang ada di pelelangan menarik nafas dalam–dalam, sekali buka mulut langsung menambah lima puluh miliar, dan menjadikan harganya menjadi dua ratus miliar, benar– benar tidak terkendali!

“Saudara Dave, kamu meningkatkan harganya terlalu banyak!” Ted berbisik pada Dave.

Dalam pelelangan, biasanya peningkatan harga akan dilakukan secara sedikit dan bertahap, dengan begini mereka juga bisa mengetes berapa budget yang disiapkan oleh pihak lain, kalau langsung meningkatkan puluhan miliar, terkesan agak kasar.

“Kak Yuki, pacarmu tampan sekali, apakah dia pemilik bank?”

Yuri–menatap Dave dengan rasa ingin tahu seolah–olah dia ingin melihat tembus pandang ke dalam Dave!

Bab 313 Sengaja melawan

“Bukankah waktu itu kamu mengatakan dia pria yang dinafkahi oleh wanita, kenapa sekarang malah mengatakan dia tampan!”

Yuki tersenyum namun dia juga sedikit terkejut bagaimana Dave bisa mempunyai banyak uang, namun dia sudah mempersiapkannya, apabila Dave tidak memiliki uang, setelah berhasil memenangkan pelelangan Teratai Salju, dia akan menelpon Juan untuk meminta uang, sebagai orang terkaya di Kota Surau, Keluarga Tanaka tidak akan kesulitan mengeluarkan beberapa ratus miliar.

Iman menatap Dave dengan tatapan kebencian, kedua matanya menyipit dan raut wajahnya mulai terlihat dingin.

“Dua ratus sepuluh miliar….”

Iman menggertakkan giginya dan menatap erat pada Dave!

“Tiga ratus miliar!” Tidak menunggu Iman selesai bicara, Dave kembali mengangkat papan nomornya!

Kali ini semua orang yang hadir tercengang, semuanya mulai penasaran dengan identitas Dave, sedangkan penyelenggara mulai tersenyum dan berkata dengan suara keras: “Tuan ini sudah menawar di harga tiga ratus miliar, tiga ratus miliar, apakah tidak ada lagi yang mau menawar? Saya lihat Tuan ini sepertinya tidak berasal dari Kota Namae, lantas penduduk Kota Namae tidak ada yang ingin berebut? Kalau sampai terdengar di luar maka tidak ada lagi yang mau menyebut Kota Namac sebagai Kota Obat!

Bisa dibilang penyelenggara ini sangat hebat, beberapa kata yang dia lontarkan berhasil memprovokasi Dave dan Iman, tadi Iman sudah mengatakan kalau dia takut Kota Namae akan dipermalukan, dan sekarang penyelenggara kembali membalasnya, kalau Iman tidak berebut. bukankah itu mempermalukan dirinya sendiri?

Dave melirik penyelenggara yang ada di atas panggung dan mencaci maki dirinya dalam hati, orang ini benar–benar pintar membuat momenturn untuk menabur perselisihan agar orang- orang bertarung dan dengan seperti itu dia baru bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan! “Tiga ratus sepuluh miliar……

Iman menggertakkan giginya dengan keras dan kembali mengangkat papan nomornya!

Dave tidak ragu–ragu, dan saat hendak mengangkat papan nomornya Ted menghentikannya!

“Saudára Dave, bahkan jika Teratai Salju itu benar–benar berusia ribuan tahun ini sudah tidak sepadan dengan harganya, jangan ditawar lagi!”

Ted membujuk Dave.

Harga pada saat ini sudah terlalu tinggi dan tidak lagi cocok untuk membelinya, kalaupun

berhasil didapatkan akan menimbulkan kerugian!

“Kak Ted, saya memerlukan Teratai Salju ini!” Dave berkata dan kembali mengangkat papan nomornya: “Tiga ratus lima puluh miliar!”

Wah..

Saat ini keributan terjadi di tempat pelelangan, mereka semua menatap Dave dengan tatapan penasaran, mereka ingin tahu untuk apa Dave menghabiskan uang sebanyak itu untuk membeli Teratai Salju!

Meskipun orang–orang itu tidak terlalu paham dengan bahan–bahan obat tapi mereka tahu kalau harga saat ini sudah melebihi harga sewajarnya dan sudah terlalu mahal untuk membeli Teratai Salju itu, apalagi Teratai Salju berusia ribuan tahun itu sudah direndam menjadi arak.

Lantas pemuda ini memiliki dendam terhadap Iman dan sengaja melawan Iman?

Semua orang memiliki pemikiran seperti ini dalam hati mereka, karena selain alasan ini mereka tidak bisa memikirkan alasan lainnya!

Iman sendiri juga berpikir demikian, keningnya mengerut erat dan sepasang matanya menatap Dave dengan marah: “Bocah, kamu sengaja melawanku bukan?”

“Saya tidak memiliki

pelelangan, harga yang am

meningkatkan harga!”

Padamu, kenapa saya harus melawanmu? Ini adalah peraturan tinggi akan menang, kalau Tuan Hardi suka, kamu boleh terus

Dave berkata sambil tersenyum!

“Hm! Ini adalah Kota Namae, jangan merasa bangga….”

Iman mendengus dan membawa orangnya dan pergi!

Iman pergi dengan marah, dan para hadirin menatap Dave dengan tatapan kasihan, berani menyinggung Iman di Kota Namae maka dia tidak akan berakhir dengan baik!

“Tiga ratus lima puluh miliar, Teratai Salju berusia ribuan tahun ini dimenangkan oleh Tuan ini……

Penyelenggara mengetuk palu dengan bahagia dan menyerahkan Teratai Salju itu dengan sopan. kepada Dave!

Dave meraih Teratai Salju itu dan mentransferkan uang itu ke rekening pelelangan, lalu dia, Ted dan yang lainnya pergi, tujuannya datang kemari hari ini sudah berhasil dicapai dan tidak ada gunanya lagi tetap berada di pelelangan!

“Saudara Dave, kali ini kamu sudah menyinggung Iman, saya takut dia tidak akan

membiarkannya begitu saja, selain itu transaksi kalian juga sepertinya tidak akan bisa dilanjutkan lagi!”

Setelah berjalan keluar dari pelelangan, Ted berkata dengan cemas!

www

Bab 314 Merampok?

“Tidak akan, tenang saja, pebisnis tidak memiliki teman dan musuh, hanya ada kepentingan, saya membayar untuk membeli bahan obat darinya dan dia mendapatkan keuntungan, bagaimana mungkin dia menolak peluang bisnis, apalagi pelanggan besar sepertiku juga jarang ditemukan!”

Dave berkata sambil tersenyum dan tidak tampak cemas sedikitpun!

“Kalau….kalau begitu kita masih akan pergi ke Rumah Herbal?” Ted bertanya dengan waspada.

“Tentu saja, saya belum mendapatkan barang yang saya mau, kenapa tidak mau pergi!”

Dave mengangguk dan naik ke mobil menuju ke Rumah Herbal!

Pada saat itu di dalam Rumah Herbal, Iman sedang murka!

“Tidak masuk akal, di Kota Namae ternyata ada orang yang berani melawanku, benar–benar membuatku kesal….”

Iman membanting gelas dengan keras ke lantai!

“Tuan, bagaimana kalau saya membawa beberapa orang untuk merebut kembali Teratai Salju itu?”

Kata seorang pemuda bersetelan jas hitam yang kehilangan telinga kirinya.

Orang ini adalah orang kepercayaannya Iman, saat Iman bertarung dan membunuh di Kota Namae, pemuda ini selalu berada di sisinya, meskipun sekarang Iman sudah membersihkan diri dari hal–hal itu, dia tidak mengusir pria ini!

Iman ragu–ragu sejenak lalu berkata sambil mengerutkan keningnya: “Ingat cari tempat yang tidak ada orang dan jangan sampai hal ini diketahui oleh publik!”

Iman bersusah payah membersihkan diri, kalau sampai hal ini diketahui publik akan mempengaruhi reputasinya.

Tapi dia sangat menyukai Teratai Salju itu, bukan karena Iman ingin menjualnya kembali tapi dia ingin menggunakannya sebagai harta karun untuk tokonya, harta karun toko yang dia miliki saat ini bisa dibilang palsu, itu tidak berusia ribuan tahun, ini juga alasan kenapa Iman lebih suka membelinya dengan harga mahal!

“Tuan, tenang saja, saya sudah melakukannya selama bertahun–tahun dan saya tahu apa yang harus saya lakukan!”

Pemuda itu mengangguk dan membalikkan badannya bersiap untuk pergi!

Namun saat dia membalikkan badannya, dia melihat Dave dan Ted yang berjalan masuk dan tidak bisa tidak kaget!

Iman yang melihat Dave berani datang kembali ke tokonya juga merasa kaget!

“Tuan Hardi, saya datang kemari untuk menyelesaikan transaksi kita yang tadi, berbisnis mengandalkan integritas, dan karena saya sudah mengatakan akan membeli bahan obat dari Tuan Hardi, saya tidak boleh pergi begitu saja!”

Dave menatap Iman yang kaget dan berkata sambil tersenyum!

“Mengandalkan integritas?” Iman mencibir: “Kamu merebut Teratai Salju berusia ribuan tahun milikku, tidak disangka kamu masih berani menginjakkan kaki di tokoku, benar–benar tidak menganggap saya serius!”

“Tuan Hardi, perkataanmu sepertinya kurang tepat? Saya menghabiskan uang untuk membeli Teratai Salju itu, kenapa kamu mengatakan saya merebut milikmu?”

Dave sengaja berlagak bodoh.

“Bocah, jangan berpura–pura, tinggalkan Teratai Salju berusia ribuan tahun itu, dan saya akan mengampuni nyawa kalian, tinggalkan Kota Namae atau nyawamu akan menjadi taruhannya!” Pemuda bertelinga satu itu berkata pada Dave dengan raut wajah dingin.

Setelah pemuda itu berbicara, belasan orang tiba–tiba menghalangi pintu dan pintu mulai tertutup!

Saat ini, Ted, Yuri dan yang lainnya mulai memucat, Yuki juga menarik lengan baju Dave dengan

erat!

“Tuan Hardi, kalau ada masalah bisa dibicarakan baik–baik, ini….

“Minggir, ini bukan urusanmu!”

Ted ingin mencoba bermusyawarah, namun tidak disangka baru saja membuka mulut dia sudah langsung dimaki oleh Iman, dan wajahnya terlihat canggung!

“Jadi kalian berencana merebutnya ya?”

Dave malah tersenyum dan tidak terlihat takut sama sekali!

“Bocah, kamu ini bukan manusia ya, sudah sampai saat seperti ini kamu masih bisa tersenyum. saya, Iman, paling kagum dengan orang sepertimu, tinggalkan Teratai salju itu dan saya akan memberimu tiga ratus miliar, dengan begitu kerugianmu juga tidak terlalu besar, bagaimana?”

Melihat Dave yang tidak takut, dan terlihat tenang, Iman merasa janggal, dia takut ada kekuatan di belakang Dave, karena seorang pemuda yang bisa mengeluarkan uang ratusan miliar begitu saja pasti bukan orang biasa!

Oleh karena itu Iman berencana mundur selangkah, dia berencana membeli Teratai Salju itu dengan uangnya, dan ini juga termasuk menyediakan langkah mundur bagi Dave!

Bab 315 Toko ilegal

“Kalau berbisnis sepertimu, apa bedanya kalian dengan para bandit? Dalam sekejap mata saya akan rugi lima puluh miliar, uang itu terlalu gampang didapatkan!”

Dave berkata dengan sinis.

Raut wajah Iman juga menjadi dingin: “Kalau begitu katakan, berapa kamu akan menjualnya, kalau tidak saya akan membelinya dengan harga awal!”

“Berapapun tidak akan kujual!” Dave menggelengkan kepalanya.

“Bocah, kamu ini benar–benar tidak mau melakukannya dengan cara mudah ya? Harus memaksaku bertindak?”

Raut wajah Iman semakin jelek!

“Saya naschati sebaiknya kamu tidak bertindak, kamu adalah seorang pebisnis, transaksi jual beli yang gagal adalah hal yang normal, tapi kalau kamu sampai bertindak, maka tokomu ini adalah toko ilegal, dan kalau berurusan dengan toko ilegal maka tidak perlu membicarakan aturan apapun lagi!”

Mata Dave menyipit dan aura pembunuh seketika terlihat dari tubuhnya!

“Sialan, kamu sedang menakut–nakuti siapa?”

Pemuda itu tiba–tiba berteriak marah dan melayangkan tinjunya ke arah Dave!

Dave menarik Yuki dan mengelak dengan melangkah mundur, Yansen yang ada di sampingnya sudah tidak tahan dan bergegas menyerang!

Dia mengulurkan tangannya dan meraih pergelangan tangan pemuda itu, lalu menggunakan tenaganya untuk menariknya dan membuat pemuda itu kehilangan keseimbangannya, Yansen langsung menendang kaki pemuda itu dan suara tulang patah terdengar, tulang kaki pemuda itu sudah dipatahkan oleh Yansen!

Tanpa jeda sedikit pun, Yansen meraih pergelangan tangan pemuda itu dan melemparkannya dengan keras, membanting pemuda itu ke tanah dan menginjaknya dengan satu kaki!

Injakan itu sangat kuat, dan langsung menekan dada pemuda itu hingga cekung ke dalam, diperkirakan tidak ada satu tulang rusuknya yang tidak patah.

Ugh..

Pemuda itu memuntahkan seteguk darah, dan raut wajahnya terlihat sangat mengerikan!

“Ini……

Iman tercengang, pemuda itu adalah orang kepercayaannya, dia sangat kuat dan sudah bertarung bersamanya selama bertahun–tahun, namun Yansen mengalahkannya hanya dengan beberapa tiga pukulan dan dua tendangan, tanpa bisa melawan kembali!

Setelah Yansen memakan Pil Penambah Energi, kekuatannya bertambah pesat, dan pemuda itu bukan lagi lawannyal

Pada saat itu Ted dan Yuri juga tercengang, mereka tidak menyangka Yansen sekuat itu!

“Sialan. berani curang padaku, pada saat saya turun ke jalanan, kalian semua masih minum ASI!” Yansen meludah dan tendangannya diarahkan pada kepala pemuda itu, dan langsung membunuh pemuda itu di tempat, setelah membunuh pemuda itu Yansen menatap ke arah Iman: “Tua bangka, apa kamu mau mencobanya?”

Iman juga bisa bertarung namun kemampuannya tidak sebanding dengan Yansen, dia kaget dan terus mundur, wajahnya memucat dan berkata: “Kamu….siapa sebenarnya kamu?”

“Saya tidak bisa mengubah namaku, saya adalah Yansen Herlambang!”

Yansen mengeluarkan statusnya sebagai Ketua Mafia dan aura pembunuh memenuhi sekujur tubuhnya!

Tiba–tiba, mata Iman membelalak dan keringat dingin terus bercucuran di dahinya: “Kamu….kamu adalah Ketua Mafia dari Kota Surau, Yansen Herlambang, tidak, tidak, Tuan Yansen dari Kota Surau!”

Iman seketika mengenali Yansen, sebelumnya dia pernah bertemu dengan Yansen dua kali, namun karena sudah lama, dan kesannya tidak terlalu mendalam ditambah dia tidak menyangka seorang ketua mafia di Kota Surau, Yansen akan datang ke kota Namac tanpa bawahannya, jadi meskipun dia merasa Yansen sedikit familiar tapi dia tidak terlalu mempermasalahkannya!

Saat ini Yansen sudah buka mulut dan dia akhirnya teringat!

“Tu……Tuan Yansen, saya salah, saya tidak punya mata…..”

Iman langsung bersujud di lantai!

Apa yang dikatakan Yansen benar, meskipun Iman dulu bertarung di seluruh kota Namae dan begitu berkuasa, tapi di mata Yansen, dia hanyalah bocah yang tidak ada apa–apanya, nama Yansen Herlambang sudah terkenal di berbagai kota.

Meskipun Keluarga Wibowo dari Kota Itaka berani menganggap remeh Yansen, tapi di setiap sudut kota Surau, tidak ada satu orang pun yang berani meremehkan Yansen.

“Tuan Dave……

Yansen menatap ke arah Dave, bagaimana cara mengurus Iman harus menunggu perintah dari

Dave.

Dave langsung berjalan ke hadapan Iman dan berkata: “Saya tadi sudah bilang, kalau kamu

bertindak, maka tokomu ini adalah toko ilegal, berurusan dengan toko ilegal saya tidak suka mengikuti peraturan!”

Bab 316 Sangat bahagia

“Tuan, ampuni saya, mohon ampuni saya, saya bersedia menyerahkan semua bahan obat berusia ratusan tahun yang ada di toko saya pada Tuan!”

Iman tidak berhenti bersujud, dia berharap dia bisa menampar dirinya dengan keras!

Sejak awal dia sudah menyadari kalau Dave bukanlah orang biasa, seharusnya ada kekuatan besar yang mendukungnya di belakang, tapi tidak disangka kekuatannya begitu besar hingga Yansen pun merupakan pengikutnya, takutnya di seluruh Provinsi Canna juga tidak banyak orang yang memiliki kekuatan seperti ini.

“Saya tidak akan mengambil bahan obatmu begitu saja, sekarang uang yang saya miliki tidak cukup, saya bisa menggantinya dengan beberapa Pil Peremajaan denganmu, saya ingin kamu membeli seluruh bahan obat berusia ratusan tahun yang ada di Kota Namae, beli sebanyak yang kamu bisa dan berapa uang yang kamu butuhkan kamu bisa mencari Kak Ted, dan menggantinya dengan beberapa Pil Peremajaan!”

Dave tidak berniat merampoknya, dia juga tidak mau membuat transaksi sekali saja, dan dia juga mengharapkan Iman bisa menyediakan bahan obat berharga untuk waktu yang panjang kepadanya!

“Pi……pil peremajaan?” Iman mengangkat kepalanya dan menatap Dave dengan kaget:

“Lantas…..lantas…..”

“Benar, sayalah yang membuat Pil Peremajaan, jadi kalian juga tidak perlu menghabiskan waktu untuk meneliti Pil Peremajaan lagi, selain saya tidak ada orang lain yang bisa membuatnya!”

Dave tahu apa yang ingin Iman katakan, jadi dia langsung mengangguk.

“Tidak berani, tidak berani…..”

Wajah Iman menjadi merah!

“Sudah, bangunlah!”

Dave mengibaskan tangannya dan menyuruh Iman berdiri!

Iman bergegas menyuruh bawahannya membawakan seluruh bahan obat berusia ratusan tahun. yang ada di tokonya kepada Dave, dan meminta Dave membawanya!

“Tu….tuan…..”

Setelah berjalan keluar dari Rumah Herbal, Ted ingin berbicara pada Dave, tapi pada saat itu dia tidak tahu bagaimana dia harus menyapa Dave!

Sejak awal dia menganggap dirinya sebagai kakak dan menyapa Dave begitu saja, karena dia mengira ini adalah wilayahnya dan dia menjadi seorang saudara yang bisa membantu Dave!

Namun saat ini, Ted sadar kalau kemampuannya tidak ada apa–apanya dibandingkan dengan Dave, dan saat itu dia menjadi canggung dan tidak tahu bagaimana cara memanggil Dave.

“Ada apa Kak Ted?”

Dave bertanya pada Ted yang

terlihat canggung.

“Oh, saya…saya ingin bertanya, apa sebenarnya Pil Peremajaan, lalu…lalu orang ini benar–benar Tuan Yansen dari Kota Surau?”

Ted berkata dan melirik ke arah Yansen diam–diam.

Setelah sering menghabiskan waktu dengan Yansen, Ted tidak menyadari kalau Ketua Mafia di Kota Surau adalah orang yang begitu mudah didekati!

“Kenapa? Apa Saudara Ted rasa saya tidak kelihatan seperti itu?”

Yansen tersenyum pada Ted.

“Kelihatan, kelihatan……” Ted bergegas mengangguk, dan tidak berani bertatapan dengan Yansen!

Dave tersenyum dan memperkenalkan Pil Peremajaan pada Ted, dan dia juga berencana menjadikan Ted sebagai distributor Pil Peremajaan di Kota Namae, dan mengenai bahan obat untuk membuat Pil Peremajaan juga dia serahkan kepada Ted!

Bahan obat umum seperti itu bisa ditemukan di setiap sudut Kota Namae, dan sangat mudah ditemukan!

Setelah mendengarkan penjelasan Dave, Ted seketika bersemangat, kalau dia bisa menjadi distributor Pil Peremajaan di Kota Namae, maka uang akan mengalir tanpa henti padanya!

“Saudara Dave, tenang saja, mengenai masalah bahan obat saya pasti akan menyediakan bahan. obat dengan kualitas terbaik!” Ted berkata dengan bahagia : “Sekarang sudah hampir jam makan siang, ayo kita makan bersama, saya akan mentraktirmu ke hotel terbesar yang ada disini….”

Selama perjalanan Yuri terus menatap Dave, di usianya saat ini adalah usia ketika perasaan dalam hatinya sedang tumbuh, dan dia menatap Dave seperti pria yang sangat spesial, sangat maskulin!

Kalau Dave bukan pacarnya Yuki, dia pasti berinisiatif mengejarnya!

“Kak Yuki, kamu benar–benar sangat bahagia, bisa mendapatkan pacar seperti ini…..”

Tatapan mata Yuri dipenuhi dengan kekaguman.

Setelah tiba di hotel, Ted memesan hidangan semeja dan menelpon Yumi agar dia ikut makan bersama sepulang kerja!

Yumi datang dengan pakaian formal dan menenteng tasnya, saat melihat meja yang penuh dengan hidangan dia mengernyitkan keningnya: “Hanya beberapa orang kenapa memesan begitu banyak hidangan, bukankah ini terlalu boros?”

Bab 317 Promosi mendunia

“Tidak boros, tidak boros, kamu cepat duduk!”

Ted menarik Yumi untuk duduk!

Yumi menyeka tangannya dengan handuk basah dan menatap ke arah Dave: “Setelah berkeliling seharian, bagaimana rasanya? Apakah sudah tahu kalau di atas langit masih ada langit, di atas orang hebat masih ada yang lebih hebat? Membuka mulut langsung menginginkan bahan obat berusia ratusan tahun, apakah itu bahan–bahan yang bisa dimainkan oleh bocah sepertimu? Meskipun keluarga adik sepupuku kaya raya, tapi kamu juga tidak boleh menghamburkannya begitu saja!”

Perkataan Yumi sontak membuat Ted dan Yuri kaget.

“Diam!” Ted memelototi Yumi, lalu berkata dengan rasa bersalah: “Saudara Dave, mohon maaf, Yumi tidaak bermaksud jahat!”

“Ted, kamu gila ya? Beraninya meneriakiku? Lantas perkataanku salah?”

Yumi berteriak pada Ted dengan marah.

“Kak, diamlah!”

Yuri segera menarik Yumi ke samping dan Ted juga mengikuti mereka!

Dua orang

itu berbisik dan menjelaskan semuanya pada Yumi.

Raut wajah Yumi segera berubah, dan diam–diam melirik ke arah Dave!

Setelah sesaat, tiga orang itu kembali ke tempat duduk, raut wajah Yumi sedikit jelek dan terlihat canggung!

Dave tersenyum dan berkata: “Ayo makan!”

Beberapa orang itu segera meraih sumpit mereka, sedangkan tangan Yumi yang memegang sumpit tiba–tiba gemetaran dan terus menundukkan kepalanya tanpa berani menatap Dave, apalagi Yansen, yang ada di samping Dave!

Setelah selesai makan, Dave memberikan Ted sebuah daftar obat dan memintanya menyediakan bahan obat yang sesuai dengan daftar itu!

Sore harinya Dave kembali ke hotel dan tidak keluar lagi, dan menggabungkan Teratai Salju berusia ribuan tahun serta bahan obat berusia ratusan tahun yang dia dapatkan dari Rumah Herbal dan bersiap membuat Pil Penambah Energi!

Melihat bahan–bahan obat berharga ratusan miliar ini, Dave tidak merasa goyah sedikitpun, setelah menarik tirai jendela, Dantian Dave perlahan–lahan membangkitkan energi spiritual dan. segera energi spiritual itu berpusat pada jari Dave, dan menjadi sebuah api berwarna biru muda!

“Pergilah…..”

Dave melambaikan tangannya dan api biru itu segera melahap bahan obat yang ada di atas lantai.

Dave menggumamkan sesuatu sambil memejamkan matanya dengan ringan, sedangkan api biru itu berkedip–kedip dan perlahan mengubah bahan obat bernilai ratusan miliar itu menjadi asap!

“Bam….”

Mata Dave tiba–tiba melebar, dan setelah suara ledakan, kumpulan asap itu seolah memiliki kehidupan dan berusaha berkumpul hingga membentuk sebuah gumpalan bola!

Dan sekitar setengah jalan berlalu, Dave akhirnya menghela nafas dan kumpulan asap itu. menghilang, dan di antara gumpalan asap itu terlihat sebutir pil berwarna hijau yang bersinar di

udara!

“Sudah jadi…..”

Dave seketika merasa senang, dia langsung melompat dan meraih pil itu!

Pil ini dia buat dengan menggunakan bahan obat bernilai ratusan miliar, saat Dave meraih pil itu tangannya bahkan gemetaran!

Dave membuka mulutnya dan memakan pil obat itu.

Bam……

Energi spiritual langsung menghantam kepalanya, dan Dave merasa tubuhnya akan segera

meledak!

Dave yang sangat bahagia segera duduk bersila di atas ranjangnya dan mulai mengaktifkan Seni Konsentrasi Hati dan menyempurnakan energi spiritual yang melonjak ini!

Hingga matahari terbenam, Dave akhirnya membuka kedua matanya dan merasa enam akar kesadaran inderanya sangat jernih, Dave bahkan dapat mendeteksi dengan jelas suara seekor serangga yang mengepakkan sayapnya pada jalanan ramai yang ada di bawah!

“Level Qi–ku sudah mencapai level sembilan, hahaha, sudah mencapai level sembilan…..”

Dave dapat merasakan aura dantiannya sendiri dan tertawa terbahak–bahak.

Dia tidak menyangka sebutir Pil Penambah Energi bisa membuat dia mencapai level sembilan, sepertinya ratusan miliar ini tidak dia keluarkan sia–sia.

Pelatihan Qi level sembilan adalah tingkatan paling akhir dari pelatihan Qi, setelah berhasil menerobos tingkatan ini maka Dave akan bisa memasuki Tahap Pembentukan Fondasi, dan bisa pergi ke Pulau tanpa nama!

Ini hanyalah sebuah tahapan kecil yang mudah dilalui, namun untuk melalui tahapan besar dikhawatirkan akan sedikit sulit dan diperlukan kesempatan tertentu!

Bab 318 Membuntuti

Setelah berberes, Dave keluar dari kamarnya dan menemukan Yansen yang sudah menunggu di depan kamarnya sejak lama!

“Tuan Dave, Ted sudah sampai dan bahan obatnya juga sudah dia antarkan kemari, dan sedang. menunggumu untuk makan malam bersama!”

Yansen melihat Dave berjalan keluar dan segera memberitahukannya.

“Oh, ayo pergi!”

Dave tidak menyangka Ted akan menyelesaikannya dengan begitu cepat, dia bisa mendapatkan begitu banyak bahan obat hanya dalam waktu setengah hari, perlu diketahui bahan obat itu bisa. untuk membuat 100 butir Pil Peremajaan.

Setelah berjalan ke lobi hotel, Dave melihat Ted sedang menginstruksikan orang untuk menurunkan dan memindahkan bahan obat yang memenuhi seluruh mobil.

“Saudara Dave, bahan obatnya sudah saya siapkan, dan saya sudah memesan dua kamar lagi pada lantai yang sama dengan kamar kalian saat ini untuk menyimpan bahan–bahan obat ini.”

Melihat Dave sudah berada di bawah, Ted bergegas menghampiri dan memberitahukannya.

“Oh, tidak butuh waktu yang lama kok, seratus butir Pil Peremajaan ini sepertinya hanya membutuhkan waktu satu hari bagi saya untuk membuatnya!”

Dave mengangguk.

“Ayo, kita pergi makan malam, kali ini saya akan membawamu mencicipi makanan ringan yang terkenal di Kota Namae, Yuri dan yang lainnya sudah berangkat terlebih dulu!”

Ted berkata sambil tersenyum.

Saat ini, Ted sudah tidak terlihat takut lagi pada Dave maupun Yansen!

“Ayo!” Dave tersenyum!

Karena jalanan yang menjual makanan ringan tidak berada jauh dari hotel, Dave, Yansen dan Ted berjalan kaki kesana!

Namun, belum berjalan jauh, raut wajah Dave tiba–tiba berubah dan keningnya mengernyit.

“Tuan Dave, apa kamu merasakan sesuatu?”

Yansen berkata dengan suara rendah.

“Iya, di belakang ada yang sedang mengikuti kita!”

Dave mengangguk.

“Ada orang? Siapa yang membuntuti kita?”

Ted terkejut dan hendak berbalik untuk melihat!

“Jangan menoleh ke belakang!” Dave menahan bahu Ted dan menghalanginya berbalik!

“Tuan Dave, bagaimana kalau kalian pergi duluan, saya akan menghabisi mereka yang di belakang!”

Aura pembunuh mulai terlihat di mata Yansen!

“Orang yang ada di belakang memiliki kekuatan yang besar, sepertinya kamu tidak bisa melawannya, jangan hiraukan mereka, ayo jalan….”

Setelah selesai berbicara, Dave kembali melangkahkan kakinya, namun dia tidak berjalan ke arah jalanan yang menjual makanan ringan melainkan menuju sebuah gang yang lebih gelap!

Dan saat Dave dan yang lainnya berjalan masuk ke gang, lima orang yang ada di belakang mereka adalah orang dari Keluarga Wibowo, dan yang memimpin adalah Paman Joni!

Saat itu Paman Joni sedikit membungkukkan badannya dan matanya menatap erat pada gang gelap itu!

“Paman Joni, apa kita ikut masuk juga?”

Seorang ahli dari keluarga Wibowo bertanya.

“Iya, ikut masuk, sepertinya mereka sudah menyadari keberadaan kita dan sengaja membawa kita kemari!”

Paman Joni dipenuhi dengan niat membunuh : “Saya ingin melihat kemampuan apa yang dimiliki orang–orang ini sampai–sampai harus memaksaku datang sendiri!”

Setelah berbicara, Paman Joni membawa empat ahli dari Keluarga Wibowo memasuki gang gelap itu!

Baru melangkah masuk ke dalam gang, dia sudah melihat Dave, Yansen dan Ted yang sedang berdiri dan melihat mereka masuk ke dalam gang!

“Kalian dari Keluarga Wibowo?” Content provided by NôvelDrama.Org.

Dave melihat Paman Joni dan yang lainnya berjalan masuk, dan bertanya dengan santai.

“Bocah, sudah tahu kami orang dari keluarga Wibowo, malah tidak kabur, sepertinya nyalimu. besar juga!” Paman Joni tersenyum sinis: “Namun kamu sudah membuat kaki Tuan Muda kami cacat, jadi kali ini meskipun kamu bernyali besar juga tidak akan bisa menyelamatkan nyawamu!”

“Keluarga Wibowo? Kota Itakakeluarga Wibowo? “Ted-!

“Keluarga Wibowo? Keluarga Wibowo dari Kota Itaka?” raut wajah Ted berubah!

“Benar!” Dave menganggukkan kepalanya!

Bam……..

Ted terhuyung ketakutan dan hampir jatuh.

Di seluruh Provinsi Canna, tidak ada orang yang tidak tahu Keluarga Wibowo dari Kota Itaka, Keluarga Wibowo memiliki banyak kekuatan baik di lingkaran politik maupun bisnis di Kota

Itaka!

Ted tidak mengerti siapa yang memberi Dave nyali hingga berani membuat kaki Tuan Muda Keluarga Wibowo menjadi cacat!

Meskipun Yansen sangat kuat, dan bisa berkuasa di Kota Surau, tapi kalau berhadapan dengan Keluarga Wibowo sepertinya belum sebanding!

Melihat Ted yang terkejut, Paman Joni tertawa puas: “Hari ini saya diperintahkan oleh kepala. keluarga untuk membawa pulang bocah ini, siapa pun yang berani melawan akan dibunuh, dan yang tidak berkepentingan, tidak perlu ikut campur dan segera enyah dari sini!”

Bab 319 Lawan bertarung

Ucapan Paman Joni jelas ditujukan kepada Ted, karena tujuan Paman Joni kemari adalah untuk menangkap Dave, dan dia tidak ingin melukai orang lain, agar tidak menimbulkan masalah!

“Kak Ted, kamu susul saja dulu Yuki dan yang lainnya, saya akan menyusul setelah ini!”

Kata Dave sambil menatap Ted.

Ted mengangguk dan melangkah maju, namun baru melangkah dua langkah, dia kembali berhenti.

“Da…..Saudara Dave, saya meninggalkan kalian begitu saja, apakah terlihat tidak setia?”

Hati nurani Ted merasa kalut!

Melihat Ted seperti itu Dave tersenyum dan berkata: “Kak Ted, kamu tidak menguasai bela diri, tetap disini juga tidak ada gunanya, kamu pergi saja dulu!”

Dave tidak akan menyalahkan Ted yang pergi dulu, karena tidak semua orang sama seperti dia, berani menantang Keluarga Wibowo.

Ted ragu–ragu sejenak, dan akhirnya menggertakkan giginya : “Saya tidak bisa bela diri, tapi saya tidak boleh meninggalkan kalian begitu saja, kalau seperti itu saya benar–benar tidak punya nurani, walaupun mati saya akan mati bersama kalian!”

Ted kembali berdiri disisi Dave!

Melihat Ted kembali, Dave tersenyum lega: “Kak Ted, kalaupun ada yang mati, itu adalah mereka, kita tidak akan kenapa–kenapa.”

Saat ini Dave sudah mencapai level sembilan, dan dia sudah memandang rendah semuanya dalam hatinya, tidak peduli betapa kuatnya Paman Joni, dia tidak lagi menjadi tandingannya.

Dave.

“Baik, karena kalian semua ingin mati, maka saya akan mengabulkan keinginan kalian…..”

Tatapan Paman Joni seketika membeku, dan dia tiba–tiba melambaikan tangannya: “Bunuh

mereka semua!”

Begitu Paman Joni selesai berbicara, empat ahli dari Keluarga Wibowo langsung meraih pisau mereka dan bergegas maju dengan ekspresi ingin membunuh di wajah mereka!

Ted yang melihat itu ketakutan dan terus melangkah mundur, dia sudah pucat!

Dave berdiri di depan Ted untuk melindunginya dan tidak turun tangan, sedangkan Yansen mencabut tali pinggangnya untuk menangkis serangan mereka!

Yansen bertarung satu lawan empat, dan tidak bergeming sedikitpun, tali pinggang yang ada di tangannya terus melambai, tali pinggang Yansen ini sangat istimewa karena terbuat dari untaian rantai–rantai kecil.

Di gang yang gelap itu terdengar suara nyaring saat pisau dan tali pinggang bertabrakan, dan sesekali bahkan mengeluarkan percikan api!

Melihat empat ahli itu tidak bisa menghabisi Yansen yang sendirian, Paman Joni mengernyitkan keningnya dan berteriak marah: “Dasar sampah, minggir kalian semua!”

Para ahli dari Keluarga Wibowo yang mendengarnya bergegas menyingkir dari pertarungan sedangkan Paman Joni yang sudah bungkuk langsung melompat dan menerjang ke arah Yansen!

Yansen yang Joni!

melihat itu mengayunkan tali pinggangnya dan mengarahkannya pada arah Paman

Sedangkan Paman Joni sama sekali tidak mengelak, dan langsung mengulurkan tangannya untuk meraih tali pinggang Yansen, dia menariknya dengan kuat dan kemudian tendangannya diarahkan ke

perut Yansen!

Bam bam bam………

Beberapa tendangan itu membuat Yansen mundur, dan seolah tidak ada tenaga untuk menghentikannya!

Karena tidak ada cara lagi, Yansen hanya bisa melepaskan tali pinggangnya dan berguling di tanah untuk menghindari serangan dari Paman Joni!

Meskipun begitu, raut wajah Yansen terlihat sangat muram dan ada darah yang terlihat di sudut bibirnya!

“Hm, hanya punya kemampuan seperti ini berani melawanku?”

Paman Joni melemparkan tali pinggang Yansen ke tanah dan berkata dengan nada menghina!

“Memang punya kemampuan, hari ini kebetulan saya akan menjadikanmu sebagai lawan bertarungku!”

Dave mendengus dan berjalan menghampiri Paman Joni!

Dia memang sudah mencapai level ke sembilan, tapi dia belum pernah mencoba kekuatannya dan kebetulan dia bisa mencobanya pada Paman Joni!

“Lawan bertarung?” Paman Joni mendengus: “Harga untuk menjadikanku lawan bertarung sedikit tinggi, kalau begitu serahkan nyawamu!”

Begitu selesai bicara, Paman Joni melesat ke arah Dave bagaikan peluru yang ditembakkan.

Dave menghentikan langkahnya, melihat Paman Joni yang menyerang ke arahnya, penghinaan. terlihat jelas di wajahnya dan sepertinya dia tidak berencana mengelak.

Bam………….

Suara ledakan terdengar, pukulan cepat dari Paman Joni menghantam Dave dengan keras! Tapi sebelum Paman Joni bisa merasa senang, seketika dia merasakan ada sebuah kekuatan. sengatan besar yang memantul kembali ke lengan Paman Joni!

Bab 320 Bawa pulang kepalanya

“Apa?” Paman Joni kaget dan bergegas mundur!

Tapi sudah terlambat, kekuatan sengatan itu seolah memiliki kehidupan dan menyelimuti seluruh tubuh Paman Joni!

Lengan Paman Joni terkulai lemas, terlihat jelas sudah patah!

Piak piak piak…….

Setelah itu, ada suara berderak yang terdengar dan pakaian Paman Joni seperti dirobek oleh sesuatu dan seketika semuanya terlepas.

“Tidak, tidak mungkin, bagaimana mungkin………..

Ketakutan dan kekagetan terlihat di mata Paman Joni, tapi belum sempat dia menyelesaikan perkataannya, dia memuntahkan seteguk darah yang bercampur dengan serpihan organ-

organnya.

Bruak……..

Paman Joni terjatuh ke tanah dan meninggal, matanya terbuka lebar, dia bahkan tidak bisa. menutup matanya sebelum mati!

Sampai pada akhirnya dia mati tanpa tahu bagaimana caranya dia mati, pada saat itu organ dalamnya sudah dihancurkan dan dirusak oleh kekuatan sengatan!

Empat ahli dari Keluarga Wibowo yang melihat itu terkejut dan gemetar hebat, mereka bahkan tidak memiliki keberanian untuk kabur!

Kematian Paman Joni terlalu misterius dan membuat hati mereka sangat tertekan!

Dave bergerak maju, dia berjongkok dan memelintir kepala Paman Joni hingga lepas!

Dia melemparkan kepala paman Joni ke arah empat ahli itu dan berkata dengan dingin : “Bawa kepala itu kembali pada Askara, beritahu dia, cepat atau lambat saya akan pergi ke Kota Itaka untuk memelintir kepalanya.”

Empat ahli dari Keluarga Wibowo menganggukkan kepala mereka dan membawa kepala Paman Joni dan bergegas kabur!

“Ayo pergi!”

Dave menoleh ke arah Ted.

Saat ini Ted sudah tercengang, tatapan matanya kosong dan mengikuti Dave dari belakang.

Ted baru bisa menghapus adegan yang dia lihat tadi setelah cukup lama, karena ini sudah diluar nalarnya dan otaknya tidak bisa menerimanya!

Setelah sampai di jalanan tempat menjual makanan ringan pun raut wajah Ted belum membaik, mereka semua makan dan minum dan hanya dia sendiri yang tidak terlalu banyak bicara, sepertinya kejadian kali ini membuat dia cukup terguncang!

Setelah selesai makan, Dave kembali mengurung diri di dalam kamar, dan tidak tidur. semalaman, dia berusaha keras membuat Pil Peremajaan, dia tahu kerja kerasnya saat ini adalah agar dia bisa lebih cepat mengetahui identitas aslinya sendiri, saat ini dia sangat ingin tahu, sebenarnya siapa ibu kandungnya? Lalu apa yang menakutkan dari Pulau Naga.

Keesokan harinya saat matahari terbit, Dave hanya makan seadanya dan meneruskan membuat Pil Peremajaan.

Sedangkan saat itu, di Kota Itaka kediaman Keluarga Wibowo, empat orang ahli dari Keluarga Wibowo sedang berlutut di atas lantai, mereka kaget hingga gemetaran, dan Askara menatap kepala Paman Joni yang ada di depannya dengan marah!

Ugh…….

Tiba–tiba, Askara yang terlalu marah memuntahkan seteguk darah!

“Tuan Besar…..

Empat ahli itu bergegas berdiri dan memapah Askara duduk!

“Askara, kalau tidak punya kemampuan sebaiknya tidak usah membual, kalau membiarkan Keluarga Cangga yang turun tangan masalah ini pasti sudah selesai, sekarang bagus kan, bahkan Paman Joni juga mati…..”

Dian yang belum memasuki ruangan namun suaranya yang marah sudah terdengar!

Dia bergegas datang setelah mendengar kabar bahwa Paman Joni dibunuh!

Tetapi baru melewati pintu, dia melihat darah segar di sudut bibir Askara dan tercengang, rasa sakit menjalar di hatinya!

Meskipun mereka biasanya bertengkar dan berkelahi, namun kalau sesuatu benar–benar terjadi pada Askara, Dian akan merasa sakit hati karena bagaimana pun mereka sudah menjadi suami istri selama bertahun–tahun!

“Nyonya….”

Melihat Dian datang, empat orang ahli dari Keluarga Wibowo segera berteriak

menyapanya

dengan hormat!

“Saya tanya pada kalian, apakah Dave yang membunuh Paman Joni?” Dian berkata sambil melirik kepala Paman Joni.

“Benar!” salah satu dari empat orang ahli itu menjawab.

“Sepertinya Dave tidak membunuh kalian agar bisa menyuruh kalian membawa pulang kepala. Paman Joni kemari?” Dian melanjutkan pertanyaannya.

“Benar, dan dia juga menyuruh kami menyampaikan pesan, dia berkata kalau dia akan datang ke Kota Itaka, dan memelintir kepala Tuan Besar!”

Salah satu dari empat orang ahli Keluarga Wibowo berkata dengan gemetaran.

“Arogan……….” Dian menepuk tangannya dan kepala dari ahli itu langsung ditembak!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.