Ruang Untukmu

Bad 47



Bad 47

Bab 47

Ketika Helen sedang memikirkan rencana jahatnya, berpikir juga olehinya bahwa dia harus menyiap seseorang yang bekerja di kantor Tasya, untuk membantunya mengambil ponsel Tasya

Sementara itu, Tasya sedang sibuk dengan pekerjaannya. Tunggal pengumuman hasil kompetisi perhiasan semakin dekat, dan dia sangat menantikannya. Jika dia bisa memenangkan hadiahnya, rekeningnya akan bertambah 2 Milyar. Untuk masa depan putranya, dia telah menjadi wanita yang cerdas dan penuh perhitungan hingga selalu berusaha untuk mendapatkan setiap receh dari apa yang bisa dia kerjakan.

Dia ingin menabung sebanyak-banyaknya untuk putranya sehingga dia tidak perlu khawatir tentang biaya sekolah dan biaya pernikahannya. Meskipun putranya masih kecil, dia sudah membuat beberapa rencana jangka panjang

“Tasya, ada tur ke beberapa toko Jumat malam ini. Tolong luangkan waktumu untuk itu!” Felly datang untuk memberitahunya.

“Jumat malam? Jam berapa mulainya?” Belongs to NôvelDrama.Org - All rights reserved.

“Mulai pukul 18.00. Kamu harus membuat laporan yang akan dimasukkan ke dalam penilaian penghargaan untuk semester kedua tahun ini.” Felly mengingatkannya.

Karena hadiah untuk kompetisi tersebut adalah sejumlah uang yang sangat besar, maka Tasya ingin memenangkannya.

“Baiklah, aku akan datang tepat waktu.” Tasya mengangguk. Bagaimanapun juga, hilangnya kesempatan untuk mendapatkan penghargaan pada kompetisi yang lalu, cukup membuatnya menyesal.

Karena lusa adalah hari Jumat, Tasya merasa tidak punya pilihan selain meminta tolong ayahnya untuk ke rumahnya untuk menemani putranya.

Di kafe di sebelah Jewelia, Helen mengajak Maria Pratama, seorang desainer wanita, keluar untuk minum kopi.

Ketika Maria melihat bahwa Helen Sanjaya, yang juga dikenal sebagai pacar Presdir Clan yang mengajaknya minum kopi, dia sangat bersemangat dan bahagia.

“Apakah Anda benar-benar ingin memesan satu set perhiasan dari saya, Nona Sanjaya?”

“Ya. Saya sangat mengagumi bakal Anda, jadi saya memutuskan untuk memesan satu set perhiasan rancangan Anda.” Helen berpura-pura angkuh. “Dan, saya ingin Anda melakukan sesuatu untuk saya.”

“Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?”

Tentunya Anda sudah mengetahui mengenai persaingan antara saya dan Tasya. Saya ingin Anda mengawasinya dan melaporkan segala urusannya kepada saya setiap saat.” Helen memegang secangkir kopi dengan elegan, bergaya menjadi wanita berkelas.

Karena Maria adalah pendatang baru, dia sangat ingin maju di perusahaan tempat dia bekerja. Kesempatan yang baik ada di depan matanya, jadi bagaimana mungkin dia tidak memanfaatkanya? Selain itu, dia juga iri dengan kemampuan Tasya yang luar biasa dan dia semakin membenci bakat desainnya.

mo

“Nona Sanjaya, sama seperti Anda, saya juga mwmbwm Tawa Mia pikir dhe tek shu momspladen lain, karena kecantikannya. Selain itu, saya kuual melihat dia yang lalu s ha mae Pafka’

Helen mendengus dingin. Apakah Tasya selalu merayu lan di kanton?

“Terima kasih sudah mendukung saya. Saya merasa sangat marah padanya. Apatite An mernbantu saya, saya akan memesan perhiasan kepada Anda nilai 1 Milyar.”

k

10 Milyar? Maria menahan rasa terkejut dan bahagianya. Dia akan semiliki hampir saa 10 juz w biaya komisi saja! Ya Tuhan! Aku akan menjadi kaya.

Auda

“Saya akan mengawasi Tasya, Nona Sanjaya. Jika dia berani merayu Pak Elan, saya akan members sesegera mungkin.” Maria menunjukkan kesetiaan dan kepatuhannya kepada Helen.

Setelah merasakan sedikit keganjilan pada diri Maria, Helen mengangguk “Baiklah, sya akan memperlakukan Anda dengan baik jika Anda bisa bekerjasama.”

Maria bertekad untuk menjilat Helen, maka dia bersiap menjadi mata-mata bagi Helen untuk memantau gerak gerik Tasya di kantor.

Hari ini, sama dengan hari-hari kemarin yang dilalui dengan pertemuan rutin departemen Ketika Tasya memasuki ruang rapat, dia menghela napas lega ketika melihat kursi Elan kosong Lagipula, dia muak melihat Elan sekarang.

Namun, terdengar langkah kaki yang tegas datang dari pintu ruang rapat, dan dengan tiba-tiba masuklah seorang sosok pemimpin. Kesan berkuasa dan siap membuat semua orang yang hadir merasa tertekan saat Elan berjalan melawan cahaya seperti dewa yang turun.

Begitu melihatnya, Tasya langsung kehilangan kata-kata.

Apa dia tidak punya pekerjaan lain yang lebih penting? Ini hanya pertemuan departemen rutin, kenapa dia harus hadir?

Kecuali Tasya, para desainer wanita di sini menyarnbut Elan, tetapi orang pertama yang dia lihat setiap kali dia duduk selalu Tasya. Dengan demikian, para wanita yang hadir semua semandangnya dengan cemburu. tidak terkecuali Maria. Sekarang dia sedang bekerjasama dengan Helen, sehingga harus ekstra jeli memperhatikan apa yang dikatakan dan dilakukan oleh Tasya.

Sedangkan Tasya, dia hanya memutar-mutar penanya dengan bosan. Saat peoa berputar, tiba-tiba terlepas dari jari-jarinya dan meluncur ke arah Elan.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.